Sukses

4 Hal yang Membuat Hubungan Berakhir Karena Perencanaan Traveling

Tak ada yang menyangka jika perencanaan traveling yang kurang matang justru merupakan pemicu pertengkaran dan membuat hubungan berakhir

Liputan6.com, Jakarta Satu dari 12 warga Amerika bertengkar gara-gara perencanaan traveling yang buruk. Tidak ada yang menyangka jika perencanaan traveling yang buruk ternyata berakibat pada berakhirnya hubungan pasangan. Padahal, hubungan juga bisa lebih baik karena traveling bersama pasangan.

Traveling bersama pasangan biasanya selalu lekat dengan romantisme yang memabukkan. Hal itu juga pasti terjadi saat berbulan madu dengan traveling. Terkadang traveling juga mampu membuat dua insan bertemu dan bertunangan seperti dilansir dari realsimple.com, pada Jumat (11/11/2016).

Namun jika tidak berhati-hati, perencanaan traveling justru akan menjadi salah satu pemicu berakhirnya hubungan. Berikut 4 hal yang harus diperhatikan.

1. Masalah muncul sebelum reservasi trip

Tahap perencanaan menjadi salah satu sebab meningkatnya pertengkaran pasangan. Hanya 35 persen warga Amerika yang mempercayai pasangannya merencanakan sebuah perjalanan.

Perbedaan tersebut misalnya ada orang yang suka dengan detail perjalanan namun di sisi lain ada pasangan yang mengalir mengikuti air. Bahkan terkadang ada pasangan yang lebih suka mendirikan tenda saat traveling di saat pasangan lainnya lebih terbiasa menginap di hotel.

Utamanya jika perbedaan dalam memilih kegiatan liburan yang berbeda. Liburan harus jelas definisinya antara orang yang suka olahraga ekstrim dan orang yang suka menikmati pantai dengan santai. Inilah pentingnya sebuah pasangan membicarakan kegiatan dan jenis liburan yang akan dilakukan bersama sebelum menentukan ingin traveling bersama.

2. Tidak setuju dengan durasi liburan

Pengaturan waktu saat wisata dan belanja pun akan menjadi sebuah pertengkaran kecil namun akan mengganggu hubungan. Itinerary harus benar-benar disusun oleh kesepakatan dua belah pihak. Solusinya masing-masing mendengar apa yang disukai pasangan dengan membagi porsinya secara adil namun tetap dilakukan dan dijalani bersama.

3. Liburan terlalu mahal

Pengeluaran biaya selama traveling tetap akan menjadi salah satu isu yang sensitif meskipun bagi sebuah pasangan. Untuk itu sebaiknya biaya traveling pun tetap direncanakan dan dicatat sebagai kesepakatan dua belah pihak.

4. Segala hal tentang Bandara memicu pertengkaran

Pertengkaran kerapkali berawal saat sebelum tiba di bandara bahkan saat tiba di tempat wisata. Permasalahan bisanya dipicu oleh barang bawaan. Tak jarang jika koper hilang pun keduanya akan terlibat pertengkaran dan saling menyalahkan.

Pemicu pertengkaran pasangan menjadi tingginya solo traveling di Amerika. Menurut survei sekitar 36 persen warga Amerika lebih memilih traveling sendiri ketimbang harus pergi bersama orang lain.

Traveling sendirian atau bersama pasangan, pesan tiket pesawat termurahnya hanya di Reservasi.com