Liputan6.com, Jakarta Pasangan Anda senang menggerutu? Jangan uring-uringan dulu. Siapapun bisa memiliki kepribadian yang kerap menggerutu, baik pria maupun wanita. Menurut sebuah penelitian, ada istilah sindroma "Grumpy Old Man"Â yang bisa dialami pria ketika usia mereka mencapai 70 tahun.
Namun demikian, seperti yang dirilis dari Huffington Post, Rabu(16/11/2016) sebetulnya tidak hanya pria yang sudah menginjak masa tua saja yang bisa menjadi sosok penggerutu. Secara umum, ada 5 tahapan dalam kehidupan pria, ketika mereka menjadi pribadi yang lebih rentan untuk menggerutu. Berikut 5 tahapan tersebut:
Baca Juga
Remaja
Tahapan awal ketika ia mulai berubah menjadi dewasa. Hormon mengubahnya secara fisik dan mental, naik satu fase. Dia frustrasi karena berada dalam posisi antara keengganan untuk meninggalkan lingkungan yang membuatnya terlindung di rumahnya, namun di sisi lain, ia membenci aturan-aturan yang diterapkan orang tua selama ia tinggal di rumah.
Advertisement
Masuk usia bekerja
Masuk usia bekerja
Inilah tantangan dunia orang dewasa. Setelah bekerja, dia berada di bawah tekanan dari para atasannya, atau kalau ia berbisnis sendiri, dari klien dan tuntutan bisnisnya. Dia mulai memiliki masalah keuangan, tekanan deadline, belum lagi tanggung jawab tetek bengek untuk menabung mempersiapkan pernikahan. Dia kurang tidur, dan makan seadanya, sehingga hormon tubuhnya tidak seimbang. Pada tahap ini, wajar jika ia mulai melampiaskan gerutuannya, tentang pekerjaan, teman kerja, dan tantangan sehari-hari yang dihadapinya.
Usia Pertengahan
Usia Pertengahan
Sudah menikah, punya rumah, punya mobil, dan sudah menjadi ayah. Secara karier, ia sudah punya posisi di kantor atau bisnisnya sudah kian berkembang. Ia sudah menjadi pria matang dan mapan. Namun, demikian, di tahap-tahap inilah, ia mulai mempertanyakan dirinya. Dia dilanda kecemasan khawatir tidak punya waktu untuk memenuhi impian dan ambisinya.
Usia tua
Usia tua
Secara fisik sudah tidak muda lagi. Di kalangan mereka yang lebih muda, ia sudah tidak dianggap dan diperhitungkan. Dia harus rela kehilangan ketegasan dan wibawanya. Meski di sisi lain, di usianya sekarang ia mampu melihat kehidupan dengan lebih positif dan lebih baik.
Manula
Tahap akhir di mana fisiknya semakin melemah, sakit-sakitan, dan ia menjadi tergantung pada orang lain. Dia frustrasi dan ketakutan. Tak heran dia menjadi pribadi yang suka mengeluh.
Ficky Yusrini