Sukses

Desa Wisata Nglanggeran Gelar Gunung Sewu World Class Geopark

Acara digelar untuk memperkenalkan sekaligus mempromosikan geosite gunung api purba di Gunung Sewu.

Liputan6.com, Yogyakarta Geopark Gunung Sewu akan menggelar hajatan besar pada 7 Desember 2016. Acara yang bertajuk "Gunung Sewu World Class Geopark Symphony Orchestra: Menjemput Impian Mendunia" akan menghadirkan Katon Bagaskara. 

Aris Riyanta Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengatakan, potensi alam yang indah menjadi alasan digelar Geopark Night di Nglanggeran Gunungkidul. Acara ini sudah dipersiapkan satu tahun setelah geopark Gunung Sewu menjadi bagian dari Unesco yang dikukuhkan September 2015, dan  bertujuan untuk memperkenalkan sekaligus mempromosikan geosite gunung api purba di Gunung Sewu.

"Ini kerjasama antara Pemda DIY Pemkab dan lintas komunitas peduli wisata. Ini adalah bagian dari edukasi juga konservasi dan pemberdayaan masyarakat. adanya desa wisata di Nglanggeran berkembang bagus dan luasan yang memadai. Akses mudah. Dipilih di sana untuk kegiatan geopark night dengan menampilkan Katon Bagaskara," ujar Aris di Hotel Neo Jogja, Kamis (1/12/2016).

Menurut Aris seluruh warga Yogyakarta dan luar DIY harus datang karena acara ini istimewa karena pertama kali dilakukan di Geopark Gunungsewu di Ngalnggeran. Selain demi tujuan pariwisata, kegiatan ini dilakukan juga untuk memberikan aspek edukasi dan konservasi kepada masyarakat tentang pentingnya Geopark Gunungsewu bagi alam dan lingkungan.

Dalam acara ini juga mengundang tiga gubernur, tiga bupati, dan kementerian terkait, serta dubes yang ada di Indonesia, seperti Belanda, Jepang, Malaysia, Singapura, dan Prancis untuk datang.

"Menjadi pertama kali mensosialisasikan kepada masyarakat di Gunungkidul dan umum. Kita promosikan wilayah di Gunugnkidul adanya suatu geopark. Untuk menarik maka kita undang Katon Bagaskara dengan simphony-nya dan tari di wilayah sekitar," kata Aris. 

Sementara itu Hary Sukmono Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata Dinas Pariwisata Gunungkidul mengatakan, pihaknya terus berbenah dalam mengelola objek wisata termasuk di Nglanggeran. Sebab Nglanggeran masuk dalam kawasan yang diakui dunia. Sehingga konsep wista dan lingkungan harus memenuhi sesuai standar Unesco. Menurutnya semua standar Unesco dapat terpenuhi semua. 

"Kunjungan dari tahun ketahun semakin meningkat, tahun 2015 sudah di angka 2,6 juta dan tahun ini target 2,9 juta. Semoga meningkat dan tercapai," ujarnya.

Budi Martono GM Geopark Gunung Sewu mengatakan, ini bagian dari edukasi. Walaupun acara seperti ini baru 10-20 persen sisi edukasinya. Sebab berbicara geopark Gunugnsewu ini menurutnya mencangkup semua aspek mulai dari alam lingkungan dan budaya sekitar. Menurutnya pemilihan Katon Bagaskara memeriahkan acara ini disesuaikan dengan batuan yang ada di Nglanggeran. Namun begitu penampilan Katon juga sebagai bentuk apresiasi kepada seniman yang dikenal dengan Yogyakarta ini.

"Katon akan bawakan lagu terpilihnya yang berhubungan antara manusia dan alam. Kemarin kita bikin acara di Batur itu bintangnya Ahmad Albar karena batuannya keras, kalau di Nglanggeran kan batuan-nya lembut maka kita kasih Katon," kata Budi.

Sementara itu Sugeng Handoko Ketua Pokdarwis Desa Nglanggeran Gunungkidul, Yogyakarta mengatakan, masyarakat antusias dengan penyelenggaraan ini, sebab in merupakan acara terbesar dan pertama usai dinyatakan geopark dunia oleh Unesco. Masyarakat siap untuk menerima kedatangan wisatawan dan tamu undangan. 

"Ingin menyampaikan ini free. Dan parkir masih jadi diskusi kami juga. Tiket parkir tidak akan terlalu tinggi karena kami akan antar ke lokasi. Kemarin Rp 5 ribu parkir dan jasa antar ke lokasi karena jalannya cukup jauh. Retribusi Rp 2 ribu saja," ujarnya.

(yanuar H)