Sukses

Aceh Surfing Festival 2016 Digelar di Pantai Kuala Cut Lampuuk

Selain wisata halal, Aceh juga punya spot surfing kelas dunia, Pantai Kuala Cut Lampuuk untuk menggelar Aceh Surfing Festival 2016.

Liputan6.com, Banda Aceh Ingin surfing dengan ombak bagus dan menantang? Tak perlu jauh jauh ke Hawaii atau Goald Coast Australia. Akhir pekan nanti, ada Aceh Surfing Festival 2016 di Pantai Kuala Cut Lampuuk, Aceh Besar, yang bisa dinikmati. Tantangan ombaknya, dijamin tak kalah dengan Gold Coast Australia ataupun Hawaii Amerika Serikat.

Ya, selain wisata halal, Aceh juga punya spot surfing kelas dunia. Ada Pantai Kuala Cut Lampuuk, Aceh Besar, yang siap menyajikan tantangan yang memicu adrenalin. Pantainya berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Panorama alamnya? Dijamin indah dan tidak kalah dengan pantai-pantai lainnya. “Silahkan datang dan membuktikan sendiri. Sabtu (10.12) dan Minggu (11/12), ada Aceh Surfing Festival 2016 di Pantai Kuala Cut Lampuuk, Aceh Besar,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Aceh, Reza Fahlevi, Senin (5/12).

Reza memang tak mengada-ada. Pantai Kuala Cut Lampuuk, Aceh Besar memang menyimpan eksotisme kelas dunia. Pantai ini kerap disebut sebagai "Kuta" nya Aceh. Pasirnya putih. Gulungan ombak dan hijaunya pepohonan di sana juga tak jauh beda dengan Pantai Kuta, Bali. Itulah sekilas gambaran Pantai Lampuuk. Selain menjadi tujuan wisata warga lokal, pantai ini salah satu destinasi wisata turis mancanegara.

Karena menyimpan sejuta pesona yang belum banyak diketahui oleh orang. Aceh Surfing Festival 2016 akan digelar di sana, dan itu langsung diburu puluhan surfer nasional dan mancanegara. Ada sekitar 50 peselancar nasional maupun internasional yang bakal ambil bagian di agenda sport tourism ini. Jumlah itu sangat mungkin bisa bertambah.

Kemasan acaranya? Dijamin menarik. Acara yang dikemas dengan tema “Challenge the Waves and Enjoy Culture” ini tidak saja menghadirkan kompetisi surfing bagi surfer. Agenda menarik lainnya seperti gathering lintas komunitas, flashmob, windsurfing, rapai dan hiburan serta sajian kuliner khas Aceh, kuah beulangong, juga bisa dinikmati di acara tersebut. “Nikmatnya jadi bisa berkali-kali lipat. Selain surfing, bisa berwisata pantai, kuliner dan wisata budaya,” kata Reza.

Dan jangan takut kehabisan slot. Di Aceh Surfing Festival 2016, lombanya tak hanya dikuti orang dewasa saja. Pemula berusia di bawah 16 tahun juga diperbolehkan ikut lomba. Bagi yang berminat, talenta-talenta muda ini bisa tampil di kelas grommet yang diperuntukkan bagi anak-anak berusia di bawah 16 tahun.

Nah, bagi yang hanya ingin menonton, jangan takut merasa bosan di sana. Selain surfing, ada banyak pilihan berwisata di pantai berpasir putih sepanjang 5 km ini. Pantai dengan pasir putih lembut dengan tebing-tebing karang di ujung pantai menawarkan Anda untuk melakukan kegiatan berenang, berjemur dan bermain banana boat. Selain melakukan aktivitas pantai.

Di pantai ini Anda juga dapat melihat tempat pelestarian penyu serta dapat melepas Tukik (anak penyu, red) ke lautan bebas. Dan saat senja menyapa, Anda juga bisa menikmati pemandangan sunset. Bagi yang hobi photografi dan memancing, di sinilah surganya. Ada banyak spot foto dan memancing yang oke punya. “Datang saja akhir pekan mendatang ke Aceh. Dijamin Anda tak akan rugi,” kata Reza.

Menpar Arief Yahya appreciate atas promosi Aceh Surfing Festival 2016 itu yang dilakukan melalui media social. Aceh punya destinasi surfing yang keren dan bisa menjadi pelengkap akan tempat berselancar lain, setelah Bali, Banyuwangi, Pacitan, Mentawai, Nias, dan Aceh.

(*)