Â
Liputan6.com, Jakarta Apa yang dilakukan seseorang ketika pasangannya selingkuh? Marah, sedih, kesal, merasa dikhianati, dan sebagainya. Lantas, muncul pertanyaan berikutnya. Setelah Anda mengetahui tentang perselingkuhan itu apa? Langsung diputus, pura-pura masalah ini tak pernah ada, atau berjuang agar bisa saling percaya lagi. Simak 8 tip mengatasi perselingkuhan yang dilansir dari Huffington Post, Kamis (8/12/2016) berikut ini:
Baca Juga
1. Beri kesempatan pada pasangan untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Jangan dulu berprasangka atau menuduh pasangan yang bukan-bukan, apalagi jika dasarnya adalah cemburu berlebihan. Tunjukkan bukti yang Anda punyai, dan minta penjelasan pada pasangan. Kalaupun akhirnya hubungan Anda masih ingin dipertahankan, memaafkan bukan berarti melupakan. Ada upaya-upaya yang harus dilakukan untuk memperbarui komitmen Anda.
Advertisement
2. Perselingkuhan ini bukanlah kesalahan Anda. Pihak yang harus mempertanggung jawabkan kesalahan adalah pasangan yang berselingkuh. Janganlah masalah ini membuat Anda menyalahkan diri Anda sendiri. Misalnya, karena Anda terlalu sibuk dengan pekerjaan, atau Anda kurang memperhatikan pasangan, dan sebagainya.
3. Prioritaskan kebutuhan Anda. Bisa dipahami jika Anda masih mencintai pasangan, akan tetapi setelah pengkhianatan ini, Anda harus lebih mencintai diri Anda sendiri.
4. Berkonsultasilah pada profesional. Daripada curhat sana sini, solusinya belum tentu yang terbaik untuk Anda, tidak ada salahnya mengkonsultasikan masalah perkawinan Anda dengan terapis atau konselor pernikahan. Perselingkuhan tidak berarti akhir dari sebuah pernikahan. Seorang konselor pernikahan atau psikolog bisa membantu pasangan untuk membangun kembali kepercayaan dalam hubungan.
5. Tanyakan pada diri Anda sendiri, apakah pasangan sengaja ingin menyakiti Anda? Berapa kali pasangan pernah menyakiti Anda? Apakah ini perselingkuhan yang pertama? Jika pasangan memang sudah sering menyakiti hati Anda, dengan berbagai tindakannya, bisa jadi ini adalah pertanda yang menguatkan Anda untuk sebaiknya meninggalkannya. Tidak ada alasan lagi untuk bertahan.
6. Saatnya mengevaluasi hubungan. Ada asap pasti ada apinya. Perselingkuhan pasangan bisa jadi ada pemicunya. Perselingkuhan biasanya muncul sebagai gejala dari hubungan yang sudah bermasalah. Bisa jadi karena masalah komunikasi, kejujuran, atau memang kedua pihak sudah tidak saling memberi perhatian. Andalah yang lebih mengetahui hubungan Anda. Ini saatnya untuk mengevaluasi masalah yang sesungguhnya dari hubungan Anda.
7. Kata move on punya arti yang berbeda-beda bagi setiap orang. Move on bisa berarti meninggalkan pasangan, bisa juga berarti menyelamatkan hubungan. Tergantung dari apa yang Anda rasakan. Tanyakan pada diri Anda sendiri, apa yang Anda anggap paling penting dalam sebuah hubungan? Apa yang membuat Anda ingin bertahan? Sampai di mana batasan yang bisa Anda tolerir?
8. Jika keputusan Anda adalah bertahan, maka pasangan harus mau berubah dan berhenti dari perselingkuhan yang dia jalani. Butuh kemauan dari kedua pihak untuk mau bertahan. Janganlah Anda mengambil keputusan untuk bertahan hanya karena Anda takut melajang.
Ficky Yusrini