Liputan6.com, Jakarta Bunga memang indah dipandang karena warnanya menarik dan baunya yang harum. Namun bila keindahan bunga terbungkus dalam seni membuat lampu? Mungkin banyak dari Anda yang tidak mengetahuinya. Ternyata keindahan yang biasa didapatkan dengan mudah pada tahun 1970 ini memiliki kesulitan tinggi saat membuatnya, seperti yang dirilis oleh odditycentral.com, Jumat (9/12/2016).
Banyak orang yang mengabaikan fungsi lampu yang sangat penting dalam kehidupan, namun lampu Aerolux yang dibuat oleh Aerolux Lighting Company ini pasti tidak akan membuat Anda berkedip. Beroperasi sejak tahun 1930an hingga 1970an, perusahaan ini memproduksi berbagai lampu bunga dengan berbagai bentuk hingga binatang dan logo-logo polpuler. Tapi produk yang berhasil terkenal adalah lampu dengan bunga yang berwarna-warni.
Advertisement
Ternyata, keindahan ini berasal dari proses yang sangat sulit, dari membuat bentuk bunganya hingga pemberian warna masing-masing bagian bunga. Bagian bunga yang merah diisi dengan gas neon, sedangkan yang merah muda menggunakan campuran gas neon dan argon. Warna ungu dihasilkan dari gas argon dan warna hijau dihasilkan dari percampuran melapisi besi dengan zat barium.
Karena dalam satu lampu bisa menggunakan dua hingga tiga warna, banyak kandungan gas yang dipakai dalam produksi lampu ini. Konsekuensinya, lampu ini harus dijaga dengan baik, karena getaran dan goyangan dapat membuat gas tersebut tercampur dan warna yang dihasilkan tidak indah seperti yang sebelumnya.
Ternyata pada tahun 1940an, satu bunga dalam lampu ini dijual di Amerika dengan harga 20 sen atau Rp 2 ribu saja. Namun kini karena keindahannya dan kesulitan dalam pembuatannya, lampu Aerolux di pasar online dapat mencapai harga sekitar 50 US Dolar hingga 200 US dollar atau sekitar Rp 60 ribu hingga Rp 2.6 juta.