Ini Penyebab Anda Rindu Kampung Halaman

Liputan6.com, Jakarta Anda pasti mengenal istilah homesick. Istilah homesick yang artinya rindu kampung halaman atau kangen rumah biasanya sering disebut-sebut oleh mahasiswa atau pekerja yang merantau ke kota besar. Ada kalanya Anda dilanda oleh perasaan rindu keluarga di kampung halaman dan ingin pulang ke rumah. Banyak penyebab yang membuat Anda rindu kampung halaman, beberapa di antaranya mungkin ada dalam daftar berikut:

1. Keluarga

Ini alasan yang pertama dan terutama. Ayah, ibu, kakak, atau adik Anda pasti adalah alasan pertama Anda ingin segera pulang ke rumah.

2. Masakan Rumah

Masakan ibu di rumah juga menjadi salah satu pendukung Anda ingin segera pulang ke rumah. Jajanan di sekitar rumah Anda atau sekolah Anda dulu juga pasti Anda rindukan.

3. Suasana Rumah

Anda rindu saat hujan sore-sore di dalam kamar Anda yang mungil sambil mendengarkan musik favorit Anda? Atau Anda rindu bermain ular tangga bersama kakak dan adik Anda di ruang tamu setelah pulang sekolah? Bisa jadi hal itu menjadi penyebab Anda rindu kampung halaman.

4. Jalanan di Sekitar Rumah

Anda mungkin merindukan jalanan yang dulu Anda selalu lalui ketika berangkat dan pulang sekolah. Taman bermain di dekat rumah Anda tempat Anda menghabiskan sore hari bersama teman-teman Anda mungkin juga masuk dalam daftar.

5. Makanan Khas Daerah

Makanan khas yang unik dari daerah Anda juga bisa jadi Anda rindukan. Makanan yang jarang Anda temui di kota tempat Anda merantau.

6. Kegiatan Rutin Bersama Keluarga atau Teman-Teman Anda

Anda juga mungkin merindukan saat-saat nongkrong bersama teman-teman Anda setelah pulang sekolah di sebuah cafe di sudut kota atau suasana makan malam bersama keluarga di restoran langganan.

7. Tempat-Tempat Berkesan di Kampung Halaman Anda
Bisa saja alun-alun, bioskop, mal, supermarket, pasar, atau sekolah adalah tempat-tempat yang yang berkesan bagi Anda di kampung halaman Anda. Anda sesekali merindukan tempat-tempat itu. Saat Anda pulang nanti, Anda pasti mengunjungi tempat-tempat tersebut.

(Odilia Hana Santoso)