Sukses

Ratusan Pembeli Antre karena Bika, Penganan Kue Khas Minang

Meski memiliki nama yang sama dengan kue dari Medan, bika Minang memiliki bentuk dan rasa yang berbeda.

Liputan6.com, Jakarta Siapa bilang bika hanya milik Medan? Ternyata kuliner ini juga terkenal di Sumatera Barat. Meski memiliki nama yang sama, ternyata bentuk dan rasa kuliner tradisional ini benar-benar berbeda. Bahkan saking nikmatnya, kue bika ini menjadi perhatian para pengunjung Festival Kuliner Minang yang diadakan pada 10 dan 11 Desember 2016 di Lapangan Banteng, Jakarta.

Bika, penganan khas minang ini buat para pembelinya mengantri hingga ratusan orang

Tampak sederhana dari jauh, ternyata stan yang menjual bika ini dipenuhi oleh para pembeli dari pagi hari. Bahkan nomor antrean yang tertera sudah mencapai ratusan. Meski begitu, para pembeli tidak menyerah dan tetap setia menunggu kue bika hingga matang. Bermodal oven tiga lapis yang dipenuhi dengan arang kelapa yang membara, Da Ed, penjual kue bika ini terus menuangkan adonan bika ke cetakan.

“Kue ini memang khas dari Sumatera Barat. Adonannya juga mudah, terdiri dari kelapa yang sudah diserut, tepung beras dan air. Lalu kita bakar di atas oven atas bawah di dalam cetakan yang sudah dilapisi dengan daun baru-baru,” ungkap Da Ed, yang membuka warung kue bika di Bandung.

Ternyata, rasa spesial dari kuliner ini tidak bisa bohong, hingga orang berbondong-bondong untuk mengantre di stan Bika Da Ed. “Saya sudah mengantre sejak tadi untuk membeli kue bika, saat ini saya sedang mengambil urutan 210, sedangkan yang baru dipanggil nomor 80,” ungkap Sinta, salah satu pengantre di stan Kue Bika yang berasal dari Pamulang, Tangerang Selatan.

Bika, penganan khas minang ini buat para pembelinya mengantri hingga ratusan orang

Sinta mengaku, ia tidak menemukan penganan ini ketika berkunjung ke Padang. Hal ini dapat dimaklumi, karena bika biasanya dijual di daerah dataran tinggi Sumatera Barat seperti Padang Panjang dan Bukittingi. Kue Bika ini juga memiliki rasa manis, asin, dan gurih yang terpadu dengan sempurna. Meski penampilan kue ini memiliki tekstur kasar di luarnya karena proses pemanggangan atas bawah, bagian dalam kue bika memiliki rasa yang lembut dan sangat nikmat bila dimakan saat panas.

“Pasangan yang pas dengan kue bika ini adalah kopi yang hangat,” ungkap Da Ed sambil membuat adonan lainnya dari kue bika ini. Bahkan pada tengah hari saja, tiga ember adonan bika yang sudah ia buat habis terbeli oleh para pelanggannya. Harganya juga cukup terjangkau, hanya Rp 5 ribu per buah. Bila Anda memiliki kesempatan untuk mampir ke Sumatera Barat, atau Festival Kuliner Minang tahun depan, jangan lupa nikmati Bika sebagai salah satu kuliner yang harus dicoba.