Liputan6.com, Jakarta Bunga Kastuba atau yang lebih dikenal dengan bunga Paskah sangat identik dengan perayaan Natal. Tidak heran bunga ini tidak pernah absen dalam tata ruangan dan interior Natal.
Bunga kastuba yang berasal dari Meksiko sudah ditemukan sejak abad ke-16 ini memiliki warna beragam seperti merah, hijau dan putih. Sebuah legenda menceritakan asal mula bunga katsuba selalu diidentikkan dengan momen Natal bahkan dijuluki bunga Paskah hingga sekarang.
Seperti yang dilansir dari situs brainerddispatch, Sabtu (24/12/2016), sebuah legenda kuno dari Meksiko bercerita tentang seorang gadis yang biasa disapa Pepita. Pepita merupakan gadis dari keluarga miskin yang tak mampu membeli hadiah untuk merayakan Natal.
Advertisement
Dari kekurangan yang dimilikinya, Pepita akhirnya mempunyai ide untuk mengumpulkan tanaman gulma yang ada di pinggir jalan. Ia menghias altar gereja dengan tanaman gulma tersebut, diketahui tanaman yang digunakan Pepita adalah bunga katsuba yang memiliki bentuk cantik menyerupai bintang.
Bunga Katsuba memiliki warna merah sebagai pelambang  darah Kristus dan daun putih melambangkan kemurniannya. Warna-warna ini akhirnya menjadi lambang warna perayaan Natal setiap tahunnya. Oleh sebab itu, hingga sekarang orang-orang menggunakan bunga katsuba untuk mempermanis gereja dan rumah mereka.