Liputan6.com, Jakarta Sudah seberapa parahkah polusi di dunia? Untuk mengetahui jawabannya, sebuah grup advokasi untuk perubahan iklim, DARA, membuat sebuah laporan mengenai prediksi masa depan dari berbagai negara yang memiliki polusi terberat di dunia.
Negara mana sajakah yang termasuk dalam 10 besar paling terpolusi di dunia? Apakah Indonesia termasuk didalamnya? Simaklah daftar yang sudah disarikan dari inhabitat.com, Kamis (5/1/2017).
10. Afganistan
Dengan populasi 34.4 juta jiwa, Negara yang terletak di Asia Selatan ini memiliki angka kematian akibat perubahan iklim dan polusi udara hingga 90 ribu jiwa. Salah satu penyebab besarnya adalah infeksi pencernaan akibat meningkatnya polusi pada sumber air minum dan banyaknya makanan yang berbahaya.
Advertisement
9. Rusia
Meski Rusia memiliki predikat sebagai negara maju, tetap saja polusi menjadi masalah berat di negeri kutub ini. Diperkirakan setiap tahunnya ada 98 ribu jiwa meninggal akibat polusi karbon yang terjadi. Meski polusi di Rusia tahun 2010 lebih rendah 34 persen dari tahun 1990, tetap saja industri peninggalan masa Soviet tetap menjadi pemicu utama kanker dan gangguan pernapasan.
8. Ethiopia
Seperti kejadian di Afganistan, Ethiopia memiliki masalah infeksi diare akibat makanan yang tidak bersih. Di tahun 2010 saja, kerusakan pada lahan pertanian akibat perubahan iklim sudah memakan kerugian hingga mencapai 450 miliar US dolar tiap tahunnya. Dari 83 miliar jiwa penduduk, sekitar 100 ribu jiwa meninggal karena masalah polusi ini.
7. Bangladesh
Polusi sudah menjadi masalah besar di negara ini, yang membawa sekitar 100 ribu orang kepada kematian. Penyebab utamanya adalah perubahan iklim yang membuat siklus pertanian di Bangladesh makin buruk dan meningkatnya angka kelaparan di negara ini. Polusi juga membuat 15 juta masyarakat Bangladesh akan terkena dampak yang buruk pada tahun 2030.
6. Republik Demokratik Kongo
Negeri di jantung Afrika ini memiliki angka kematian yang sangat tinggi karena polusi udara, hingga 84 ribu jiwa ditambah dengan 17 ribu jiwa meninggal dunia akibat perubahan iklim. Kematian ini banyak disebabkan karena meningitis, yang dipicu peningkatan kelembapan dan ketidakteraturan cuaca yang menghampiri negara ini.
Advertisement
5. Indonesia
Ternyata Indonesia termasuk kedalam daftar dengan polusi terberat di dunia. Dari penduduk yang berjumlah 259 juta jiwa ini, ada 150 ribu kematian akibat polusi dan perubahan iklim yang terjadi setiap tahunnya. Diperkirakan angka kematian karena polusi akan meningkat hingga 300 ribu kematian pada tahun 2030. Kerusakan alam dan kesulitan menjaga ekosistem menjadi biang keladi permasalahan ini.
4. Pakistan
Banyak masalah yang menghampiri negara ini, mulai dari polusi udara, banjir, hingga longsor besar. Saat ini saja, negara yang memiliki penduduk 173 juta jiwa memiliki 150 ribu kematian akibat polusi. Diperkirakan nantinya akan ada 250 ribu kematian tiap tahunnya akibat polusi pada tahun 2030 dengan penyebab tertingginya akibat kelaparan.
3. Nigeria
Polusi karbon menjadi pemicu meninggalnya 200 ribu jiwa di Nigeria tiap tahunnya. Penyebab utamanya adalah asap dalam ruangan, TBC, dan kanker paru. Buruknya kualitas udara didalam ruaangan dipicu tidak meratanya sistem listrik, sehingga banyak masyarakat Nigeria yang masih menggunakan tungku tradisional untuk membuat makanan.
2. India
Dengan populasi penduduk mencapai 1.2 miliar jiwa, India menempati posisi kedua negara terpolusi di dunia dengan angka kematian hingga 1 juta jiwa tiap tahunnya. Diprediksi angka kematian akan meningkat hingga 1.5 juta jiwa setiap tahunnya karena berbagai faktor yang ada. Mulai dari perubahan iklim yang cepat hingga kondisi polusi udara di kota besar makin berat.
1. Tiongkok
Sebagai negara dengan populasi terbesar di dunia, Tiongkok mengalami masalah polusi yang dahsyat akibat berbagai aktivitas industri yang membuat negara ini maju. Dari populasi 1,3 miliar, ada 1.5 juta kematian akibat polusi mulai dari udara yang tidak bersih hingga sumber air yang sudah tercemar. Di Beijing saja, polusi yang terjadi mampu menghalangi sinar matahari setiap harinya, sehingga banyak orang yang terpaksa menggunakan masker ke luar rumah.
Advertisement