Liputan6.com, Jakarta Generasi milenial memang unik. Berbeda dengan generasi sebelumnya, yakni generasi X, generasi milenial yang lahir dari tahun 1980 hingga 2000, mendominasi pasar. Menurut hasil riset Goldman Sachs, di Amerika Serikat, angkatan milenial ini berjumlah 92 juta jiwa, jauh di atas jumlah generasi X (yang lahir antara tahun 1965 hingga 1979) yang berjumlah 61 juta. Itulah kenapa, banyak sekali riset yang mengungkap tentang karakter dan gaya hidup generasi milenial. Berikut adalah 7 hal yang paling mencolok dari riset Goldmand Sachs tentang generasi millennial.
Baca Juga
Advertisement
1. Produk murahÂ
Dibanding generasi sebelumnya, bagi generasi milenial, harga jauh lebih penting ketimbang kualitas. Mereka cenderung tertarik pada produk berharga murah.
2. RumahÂ
Walaupun terbilang muda, generasi milenial memimpikan bisa membeli rumah suatu hari nanti, tapi mereka tidak berencana melakukannya dalam waktu dekat. Menurut survei Goldman Sachs, 30% dari generasi milenial sudah cukup puas tinggal di rumah orang tua.
3. SehatÂ
Generasi milenial tertarik dengan gaya hidup sehat, olahraga dan mengonsumsi makanan sehat. Semakin banyak kaum muda yang memilih hidup sehat dan menjauhi kebiasaan buruk seperti merokok, dan minum minuman beralkohol.
4. TelevisiÂ
Lebih dari separuh generasi milenial di Amerika Serikat mengatakan tidak berminat untuk membeli televisi. Mereka lebih senang menikmati tontonan televisi dari gadget seperti laptop, tablet ataupun gadget lain yang terkoneksi internet.
5. Barang fashion olahragaÂ
Jika generasi milenial ingin menghabiskan uang untuk belanja, mereka lebih senang membelanjakan barang mahal untuk barang fashion kebutuhan olahraga, seperti baju ataupun sepatu olahraga.
6. MobilÂ
Generasi milenial mau menggunakan mobil hanya ketika mereka memerlukannya. Makanya, mereka rela menyewa mobil, ketimbang harus membelinya sendiri. Itulah kenapa mereka menggemari jasa transportasi online seperti Uber dan transportasi online lainnya, sebagai pilihan utama.
7. Media SosialÂ
Generasi milenial sangat menggantungkan hidupnya pada media sosial, untuk kebutuhan sehari-hari. Dari mulai mencari tempat makan, menyapa teman, mencari kerja, hingga hal-hal seperti produk apa yang ingin dibeli.
Ficky Yusrini