Liputan6.com, Jakarta Pada perayaan hari jadi ke-46 Assosciation of The Indonesia Tours and Travel Agences (ASITA) di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Senin (9/1/2017), Ketua ASITA Asnawi Bahar menghimbau kepada 7.000 anggotanya untuk siap menjadi “Go Digital”.
Asnawi Bahar mengatakan, hal tersebut menjadi keniscayaan yang tidak mungkin ditolak, mengingat cepat atau lambat digitalisasi tidak bisa dihentikan progresnya. Semakin lambat mengantisipasi akan semakin tertinggal dari negara lain, dan ujungnya Indonesia hanya akan menjadi penonton di negeri sendiri.
Lebih jauh Asnawi menjelaskan, “Saat ini zaman telah jauh berbeda, dunia teknologi informasi telah bergeliat seakan tiada henti. Untuk itu semua harus segera Go Digital. Kehadiran dunia IT dengan segala perkembangannya telah membuat persaingan usaha penyedia jasa perjalanan wisata juga semakin sulit terkendali. Semakin sulit membedakan antara yang legal dan yang illegal. Namun keberadaan ASITA tentu dapat menjadi pembeda di antara keduanya.”
Baca Juga
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan HUT ke-46 ASITA, yang dapat dijadikan memomentum untuk meningkatkan sinergisitas dalam rangka mendukung program pemerintah menjadikan pariwisata sebagai leading sector, yang tahun 2017 ini mentargetkan kunjungan 15 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan 265 juta pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) di Tanah Air dan akan meningkat menjadi 20 juta wisman dan 275 juta wisnus pada 2019 mendatang.
“ASITA telah memberi kontribusi yang besar terhadap kemajuan kepariwisataan nasional. Di usianya yang cukup dewasa yang ditandai dengan kemajuan pesat teknologi digital saat ini, pelaku usaha perjalanan yang tergabung dalam ASITA kini juga dihadapkan banyak tantangan sekaligus menjadi acaman. Untuk itu industri jasa perjalanan di tanah air harus segera mengantisipasi perubahan saat ini dengan kreatif,” kata Menteri Arief.
Arief Yahya menjelaskan, di era digital saat ini telah mengubah perilaku masyarakat yang menginginkan kebutuhan sesuatu serba cepat dan mudah, termasuk para wisatawan yang akan melakukan perjalanan (traveler), mulai dari mencari dan melihat-lihat informasi (look), kemudian memesan paket wisata yang diminati (book), hingga membayar secara online (pay) dilakukan secara digital.
“Gaya hidup wisatawan dalam mencari informasi destinasi, memperbandingkan antar produk, memesan paket wisata, dan berbagi informasi kini telah mereka lakukan secara digital. Dengan kata lain kini wisman melakukan search and share menggunakan media digital,” kata Menpar Arief Yahya.
HUT ASITA sendiri diramaikan dengan sejumlah kegiatan, antara lain bakti sosial, gathering, dan berbagai aktivitas lainnya yang dipusatkan di Jakarta dan Samosir. Acara serupa juga dilakukan oleh masing-masing Dewan Pimpinan Daerah (DPD) ASITA yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Advertisement