Sukses

Pariwisata Jadi Penyumbang Devisa Terbesar Indonesia Tahun 2020

Sektor pariwisata diperkirakan menjadi penyumbang devisa terbesar Indonesia di Tahun 2020 mendatang.

Liputan6.com, Yogyakarta Indonesia memiliki potensi alam dan budaya yang luar biasa sehingga menjadi aset pengembangan pariwisata nasional. Bahkan potensi ini dapat menjadi penyumbang PDB, Devisa dan Lapangan Kerja.

Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Kementerian Pariwisata, Tazbir dalam Seminar Nasional Olimpiade Geografi Nasional 2017 di Auditorium Merapi Fakultas Geografi UGM mengatakan, wisata menjadi penyumbang devisa yang paling mudah dan murah.

 

Bahkan menurut Tasbir penerimaan devisa dari sektor ini pun diproyeksi dapat melampaui penerimaan dari sektor-sektor yang unggul saat ini seperti batu bara dan migas.

“Tahun 2020, sektor pariwisata merupakan penyumbang devisa terbesar bagi Indonesia,” ujar Tazbir Rabu (11/1/2017).

Tasbir menjelaskan ada 10 destinasi wisata yang menjadi prioritas pariwisata Indonesia yaitu Danau Toba di Sumatra Utara, Tanjung Kelayang, Kepulauan Seribu, Tanjung Lesung di Banten, Borobudur di Jawa Tengah, Bromo Tengger di Semeru, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Wakatobi di Sulawesi Tenggara, serta Pulau Morotai di Maluku Utara.

10 destinasi ini diharapkan dapat dikembangkan oleh masing-masing stakeholder. Sebab diperlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, perguruan tinggi serta media dalam mengembangkan potensi wisata. Semangat ini, lanjut Tazbir, dikenal juga dengan Indonesia Incorporated.

“Diperlukan sinergi semua pihak, yaitu pemerintah, masyarakat, perguruan tinggi dan media dalam pengembangan pariwisata nasional,” imbuhnya.

Sementara itu Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Aria Nugrahadi, di wilayahnya ada berbagai tempat wisata termasuk kegiatan wisata berbasis geopariwisata. Wisata berbasis geopariwisata menurutnya dapat memperkaya karakter geografi suatu tempat, yaitu lingkungannya, peninggalannya, estetika, budaya dan mensejahterakan penduduknya.

Namun saat ini di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri ada 5 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), yaitu KSPN Kota Yogyakarta, KSPN Merapi-Merbabu, KSPN Karst Gunungkidul, KSPN Pantai Selatan, serta KSPN Prambanan-Kalasan.

“Kelimanya disinergikan dengan KSPN Borobudur yang berada di Jawa Tengah dan juga dengan rencana pembangunan Bandara Baru di Kulon Progo,” imbuhnya.

(Yanuar H)