Sukses

6 Tanda Anda Kecanduan Makanan

Kenali tanda-tanda kecanduan makanan agar Anda lebih waspada.

Liputan6.com, Jakarta Bisakah seseorang kecanduan makanan? Selama ini, yang jamak kita dengar, kasus kecanduan misalnya pada kasus narkotika, alkohol, atau juga rokok. Yang menjadi masalah adalah jika seseorang mencandu makanan tak sehat atau junk food. Kebanyakan, makanan junk food memang lezat. Sulit untuk ditolak. Sebutlah, gorengan, keripik, kue, hidangan dessert, dan sebagainya.

Kita semua perlu asupan makanan. Namun demikian, kita pada dasarnya tidak memerlukan makanan seperti gula, makanan olahan dari tepung, ataupun beragam jenis junk food lainnya, yang sayangnya seringkali menjadi menyebabkan orang kecanduan. Tubuh kita hanya memerlukan makanan alami yang menyehatkan. Namun demikian, lidah seringkali berkata lain.

Anda pasti pernah mendengar ungkapan, “Makan apa pun boleh, asal tidak berlebihan.” Nah, ungkapan ini tidak bisa berlaku bagi mereka yang terlanjur mengalami kecanduan junk food. Mereka gagal mengatur porsi yang secukupnya. Bagaimana mengetahui, sampai seberapa jauh kita sudah kecanduan pada makanan tertentu? Sebab, kecanduan makanan memang tidak ada tes medisnya. Hanya bisa dilihat dari perilaku. Menurut Authorithy Nutrition, berikut adalah 6 tanda seseorang biasanya sudah kecanduan makanan:

1. Muncul hasrat ingin mengudap jenis makanan yang membuat Anda kecanduan tersebut, meskipun sebenarnya Anda sudah kenyang dan sudah mengonsumsi makanan bergizi.

2. Ketika akhirnya mengonsumsi makanan tersebut, Anda sulit untuk berhenti mengunyah. Inginnya makan terus.

3. Muncul rasa bersalah telah mengonsumsi makanan tersebut, tetapi keesokannya Anda memakannya lagi, dan lagi.

4. Benak Anda terus mencari pembenaran, kenapa Anda masih boleh memakannya. Misalnya, "kan sedang deadline", "butuh mood booster", "sedang traveling", "dijamu teman", "hanya sekali-kali saja", dan segudang alasan lainnya.

5. Berulang kali Anda berusaha untuk menghentikan kebiasaan mengonsumsinya, tapi tidak pernah berhasil.

6. Anda tidak mampu mengontrol porsi saat mengonsumsi makanan tersebut, meskipun Anda tahu bahwa makanan tersebut bisa membahayakan kesehatan ataupun terus menambah berat badan Anda.

Ficky Yusrini