Sukses

3 Fakta Mengejutkan Masker Oksigen Darurat di Pesawat Terbang

Masker oksigen yang difungsikan sebagai alat penyelamat ketika keadaan darurat di pesawat, ternyata memiliki 3 fakta yang mengejutkan.

Liputan6.com, Jakarta Meski Anda telah melihat peragaan bagaimana cara mengenakan masker oksigen darurat berkali-kali sebelum terbang, tentunya tidak ada penumpang yang tahu bagaimana sistem masker oksigen di pesawat. Bahkan ada beberapa orang yang menyangka, udara dari dalam masker oksigen diambil langsung dari luar pesawat yang sebenarnya tidak benar. Inilah 3 fakta mengenai masker oksigen darurat di pesawat terbang seperti yang dirilis oleh bravotv.com, Minggu (29/1/2017).

Oksigen hanya cukup untuk beberapa menit saja
Ternyata, suplai oksigen yang ada di dalam kabin pesawat hanya bisa bertahan beberapa menit saja. Tentunya dalam beberapa menit ini, pilot harus mampu membawa pesawat kembali menuju ketingian 10 ribu kaki, atau 3 kilometer di atas laut. Hal ini dilakkukan agar seluruh penumpang bisa bernafas lebih mudah.

Masker oksigen tidak akan keluar, hingga waktunya dibutuhkan
Akan sangat berat bila pesawat harus membawa tabung oksigen untuk setiap penumpangnya. Untuk itu, panel yang ada di atas kepala penumpang akan diisi dengan berbagai zat kimia yang nantinya akan menghasilkan oksigen. Bila panel terbuka dan Anda menarik masker oksigen, di sanalah waktu di mana zat kimia tercampur dan membuat oksigen.

Kantong yang ada di masker oksigen tidak akan mengembang
Ternyata, kantong udara yang ada di bagian atas masker oksigen tidak akan menggembung secara cepat. Hal ini disebabkan karena ukuran kantong yang sudah disesuaikan dengan rata-rata udara yang dihirup dalam sekali nafas. Jika Anda bernafas tidak terlalu banyak, kantong akan perlahan menggembung dan menyimpan udara. Bila udara yang Anda hirup sangat banyak, maka kantong akan mengempis dengan cepat.