Liputan6.com, Jakarta Bagi pekerja kantor, selalu saja ada yang harus dikerjakan. Bahkan jika sehari ditambah menjadi 36 jam, waktu seolah tidak pernah cukup. Tak heran jika banyak orang merasa tertekan dan diburu sepanjang hari oleh pekerjaan, yang pada akhirnya dimanfaatkan pelaku seminar untuk membuka kelas manajemen waktu. Itu pun tidak sepenuhnya membantu, karena banyak orang masih saja merasa tidak menjalani hidup bahagia, produktif, dan damai seperti yang diinginkan. Stephen Covey, pemimpin Covey Leadhership Center dalam bukunya yang berjudul The Seven Habists of Highly Effective People membagi tips tentang bagaimana menjadi manusia dengan kebiasaan-kebiasaan yang efektif, termasuk dalam hal karier. Berikut beberapa tips tersebut seperti yang disusun Liputan6.com, Jumat (27/1/2017).
Baca Juga
Jadilah Proaktif
Orang proaktif selalu membawa aura positif yang secara tidak langsung akan memperbesar lingkaran pengaruh terhadap mereka. Banyak pekerja kantor memilih menunggu sesuatu terjadi untuk mendapatkan perubahan, padahal orang yang mempunyai pekerjaan baik adalah mereka yang proaktif, memberikan solusi, dan punya inisiatif untuk mengerjakan apa saja yang diperlukan, konsisten dengan prinsip-prinsip untuk menyelesaikan pekerjaan.
Mulai dengan Akhir dalam Pikiran
Apa yang dimaksud dengan “mulai dengan akhir dalam pikiran” adalah memulai sesuatu dengan pengertian yang jelas mengenai tujuan Anda. Ini berarti mengetahui kemana Anda akan pergi, sehingga Anda mengerti di mana posisi Anda sekarang, dan dengan begitu Anda akan tahu kemana langkah yang harus diambil ke arah yang benar. Dengan tingkat yang bervariasi, orang menggunakan prinsip ini dalam banyak bidang kehidupan. Misal, sebelum Anda traveling, Anda perlu menentukan tempat tujuan, dan merencanakan rute yang akan diambil.
Dahulukan yang Harus Didahulukan
Goethe pernah berkata, hal-hal yang paling penting tidak pernah boleh berada di bawah kekuasaan hal-hal yang paling tidak penting. Untuk menjadi efektif, seseorang perlu mendahulukan apa yang penting. Pada tahap ini, tiap orang perlu memiliki manajemen pribadi untuk bisa memutuskan apa saja yang menjadi hal penting dan tidak.
Advertisement
Berpikir Menang atau Menang
Banyak orang berpikiran dalam dikotomi “ini atau itu”, mereka berpikir jika Anda baik maka tidak kuat. Berpikir menang atau menang, membuat Anda tidak hanya harus menang, tapi juga harus berani. Anda tidak hanya harus berempati, tetapi juga harus percaya diri. Dalam berkarier Anda tidak hanya cukup dengan pertimbangan dan peka, tapi juga harus berani. Inilah yang dinamakan dengan kematangan internal yang mendorong seseorang untuk menjadi lebih efektif.
Berusaha Mengerti Lebih Dulu, Baru Dimengerti
Mulailah dengan gaya komunikasi yang empatik, dengan begitu Anda akan mendengarkan orang lain secara mendalam, dan Anda akan menemukan perbedaan besar dalam persepsi. Dengan mendengar, Anda belajar, sekaligus memberi udara psikologis bagi orang yang bekerja bersama Anda. Berusahalah lebih dulu untuk mengerti. Sebelum masalah muncul, sebelum Anda berusaha mengevaluasi, sebelum Anda menyajikan gagasan Anda sendiri, berusahalah untuk mengerti lebih dahulu.
Advertisement
Wujudkan Sinergi
Anda dapat menjadi sinergistik di dalam diri Anda sendiri, bahkan di tengah lingkungan kerja Anda yang saling bermusuhan. Anda dapat mengelakan energi negatif, untuk mencari yang baik-baik di dalam diri orang lain, dan memanfaatkan kebaikan itu untuk memperbaiki dan memperluas sudut pandang Anda. Saat Anda dihadapkan oleh dua pilihan di kantor, yaitu antara “pendapat Anda” dan “pendapat yang salah”, Anda punya alternatif “pendapat sinergistik” untuk menang.