Liputan6.com, Jakarta Menyambut Imlek, Anda pasti telah melihat bagaimana jalanan begitu sibuk dan ramai dengan warna merah, serta bank yang penuh dengan uang baru. Kegembiraan dan suka cita terlihat dari para penari yang berlatih menggunakan kostum mereka.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir dari philly.com, Minggu (29/01/2017), Imlek adalah perayaan yang paling terlihat dari Tahun Baru Lunar, namun ternyata hanya satu dari sekian banyak perayaan lainnya. Lebih dari 20 negara mengadakan beberapa bentuk perayaan di Tahun Baru Lunar dalam satu musim.
Contohnya adalah China, Vietnam, dan Korea yang memuliakan bulan baru pertama setelah titik balik matahari di musim dingin. Sedangkan Kamboja merayakan Tahun Baru Khmer pada bulan April, atau Laos yang menyebut perayaan tahun baru mereka sebagai Pi Mai.
Sementara begitu banyak adat dan tradisi nasional yang bervariasi, Imlek jauh umum dikenal oleh masyarakat luas untuk menghormati dewa, leluhur, dan orang tua, serta memperbaharui ikatan dengan keluarga, dan untuk berpesta. Bagi masyarakat Tionghoa, mereka harus datang ke Chinatown saat Imlek.
Sedangkan masyarakat Asia yang lama tinggal di Amerika lebih memilih untuk merayakan tahun baru dengan tradisi yang unik. Salah satunya disebut sebagai Tet Nguyen Dan, tradisi yang dijaga sama persis untuk menghormati nenek moyang. Selama Tet, anak-anak akan mendoakan para orang tua agar panjang umur dan berterimakasih karena telah diberi amplop berisi beberapa lembar uang tunai.
Sedangkan di Korea, tradisi Tahun Baru Imlek harus dihabiskan dengan menikmati semangkuk bubur nasi kue. Jika Anda tidak makan tukkuk, Anda mungkin tidak akan menghadapi tahun baru lagi di masa depan.