Liputan6.com, Jakarta Ternyata, tak semua kedai di Banda Aceh mampu menyajikan menu mi Aceh yang lezat dan berkualitas. Ironis, mengingat kota ini merupakan tempat kelahiran dari mi Aceh itu sendiri.
Good Indonesian Food yang melakukan perjalan kuliner di Aceh pun tak pantang menyerah, untuk mencari mi Aceh yang betul-betul lezat. Tibalah pada kedai Mie Ayah yang telah berdiri selama 25 tahun dan tidak memiliki cabang. Kedai ini masih dikelola oleh pemilik aslinya.
Baca Juga
Di bagian depan kedai, terdapat kotak aluminium yang berisi kepiting hidup dan es batu, serta penggorengan yang digunakan untuk memasak martabak Aceh.
Advertisement
Seporsi mie Aceh basah kepiting dan martabak Aceh tampak menarik untuk dicoba. Dengan potongan daun bawang dan daging kepiting, menu ini memberikan rasa yang seimbang antara gurih dan pedas. Daging kepitingnya yang segar dan sedikit manis menjadi pelengkap yang sempurna untuk kuahnya. Nur Rahmi, yang merupakan anak dari pemilik restoran menceritakan sedikit sejarah tempat ini.
“Ayah saya membuka rumah makan ini sekitar 28 tahun lalu. Ketika itu, satu porsinya hanya dijual seharga Rp.700,” jelasnya. Sang ayah, kemudian menurunkan tugas masak-memasak kepada kakak laki-laki Nur Rahmi, sementara Nur Rahmi sendiri ditugaskan di kasir.
“Di sini, kami hanya menggunakan bahan-bahan terbaik. Itu sebabnya kami meletakkan kotak berisi kepiting di bagian depan, agar pelanggan tahu bahwa daging kepiting di sini masih sangat segar,” ujarnya.
Temui tempat makan legendaris lainnya di Good Indonesian Food (GIF)
Jl. Simpang Lhong Raya
Banda Aceh
Telp: 0852 6035 5444
Buka setiap hari, pukul 11.00-01.00 WIB
Harga: Rp.60.000/US$4,50 per porsi