Liputan6.com, Jakarta Merencanakan pernikahan bisa menjadi sebuah kegiatan dengan tingkatan stres yang tinggi. Bahkan dapat membuat Anda berkata dan berbuat tidak seperti yang biasanya dilakukan. Tapi, tidak peduli berapa besar tekanan yang ada, Anda tidak bisa menjadikannya alasan untuk mengatakan hal-hal yang menyakitkan atau tidak pantas pada calon pendamping hidup.
Untuk mencegah timbulnya perasaan sakit hati dan pertengkaran, berikut 7 hal yang Anda harus hindari saat berbicara dengan pasangan soal proses perencanaan pernikahan.
Baca Juga
“Aku ingin semuanya cepat berakhir”
Advertisement
Jika Anda sudah membayangkan tentang pernikahan yang sudah selesai, ini bisa menggambarkan beberapa masalah serius mengenai pernikahan Anda. Memang, tidak semua orang suka merencanakan acara, tapi setidaknya tunjukkanlah perasaan senang dan semangat menyambut hari spesial bersama si dia.
“Kamu tidak membantu deh”
Pasangan tidak ingin mendengarkan pernyataan kalau mereka menjadi orang yang tidak mendukung atau membantu selama proses perencanaan. Terutama jika mereka memang benar-benar sudah mencoba membantu. Ketimbang mengkritik, lebih baik mintalah bantuan yang spesifik saat Anda membutuhkan, misalnya menghubungi vendor penyewaan tenda atau mencari harga kamar hotel untuk bulan madu.
“Apakah kamu tidak bisa menghabiskan waktu lebih banyak?"
Masing-masing sudah memiliki tanggung jawabnya sendiri. Jangan gunakan perencanaan pernikahan sebagai alasan untuk menggerutu tentang tugas selanjutnya yang harus dikerjakan pasangan. Jika pasangan sudah mencoba melakukan yang terbaik, jangan tekan mereka mengenai komitmen waktu yang dihabiskan untuk mengerjakan tugas tersebut.
“Kamu perlu mengubah bentuk tubuh sebelum pesta pernikahan.”
Resepsi pernikahan adalah kesempatan untuk tampil prima, tapi bukanlah waktu yang tepat menyarankan pasangan untuk menurunkan bobot tubuhnya 20 kilogram atau melakukan perubahan gaya rambut mereka secara drastis. Ketimbang mengkritik, manfaatnya waktu ini mengingatkan pasangan bahwa Anda mencintai mereka apa adanya.
“Kenapa keluarga kamu menyebalkan sekali?”
Pernikahan merupakan kesempatan untuk menyatukan keluarga. Jangan “siksa” pasangan dengan terus mengeluh jika keluarga atau teman mereka terlalu bersemangat atau memaksa untuk memberikan saran atau bantuan.
“Apakah kita benar-benar perlu mengeluarkan uang untuk hal itu?”
Memeriksa kembali pengeluaran uang memang penting, tapi pastikan untuk mempertimbangkan perasaan pasangan sebelum mengemukakan topik tersebut. Jangan mengkritik biaya pernikahan yang penting bagi mereka, sebab biasanya mereka sudah berkompromi dengan pengeluaran yang penting bagi Anda. Misalnya jika ia sudah memiliki impian untuk gaun pengantin yang dirancang oleh desainer tertentu, jika memang tidak mengganggu neraca anggaran, biarkan ia mendapatkan gaun impiannya untuk momen istimewa ini.
“Aku tidak peduli”
Tidak ada yang lebih menyakitkan selain merasa tidak tertarik terhadap pernikahan itu sendiri. Terutama jika pasangan Anda sangat peduli dan berdedikasi dengan seluruh tenaganya pada perencanaan pernikahan. Jika Anda memang tidak mengerti soal pilihan bunga atau model jas yang sesuai, cobalah untuk tetap antusias menghadapi pertanyaannya, namun jelaskan bahwa Anda tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk membuat keputusan soal hal ini.
Bridestory.com