Sukses

Di Jakarta Bisa Mewah, Kost Rp 3 Juta di Hong Kong Bikin Prihatin

Karena tingginya harga rumah beserta pajak yang dibayar, masyarakat Hong Kong akhirnya memilih tinggal dalam Coffin Homes seluas 6x4 meter.

Liputan6.com, Jakarta Hong Kong, sebagai kota maju di kawasan Asia Timur kini menyimpan permasalahan yang cukup serius. Karena tingginya harga rumah beserta pajak yang dibayar, banyak masyarakat Hong Kong yang kini memilih tinggal dalam ruangan 6x4 meter yang biasa disebut “Coffin Homes”. Seperti yang dirilis dari Businessinsider.com, Rabu (15/2/2017).

Pekerja di Hong Kong pilih tinggal di Coffin Homes dengan ukuran 6x4 meter (Foto : reuters.com)

Masyarakat di Hong Kong terpaksa melakukan hal ini demi menghemat uang, dibanding harus membeli rumah yang harganya sangat mahal. Mereka rela menghabiskan hingga 20 tahun hidup untuk tinggal di sebuah kotak. Dengan uang yang lebih sedikit, tidak mewah, dan sekadar tempat tidur untuk berbaring saja. Bahkan satu kotak ini biasa disewa dengan harga 226 US Dolar atau sekitar Rp 3 juta per bulannya.

Tak muat lagi menampung lemari, biasanya penghuni hanya menggantung beberapa pasang baju dan celana. Dengan sebuah televisi layar datar, lengkaplah sarana hiburan yang dibutuhkan dalam Coffin Homes ini. Tercatat sudah ada 200 ribu orang yang tinggal dalam kotak kecil, karena harga tanah yang terus meroket hingga 1.380 US Dolar atau Rp 18 juta per meter persegi.

Pekerja di Hong Kong pilih tinggal di Coffin Homes dengan ukuran 6x4 meter (Foto : reuters.com)

Tidak hanya pekerja lajang Hong Kong saja yang melakukan kebiasaan ini, bahkan banyak keluarga yang harus tinggal dalam Coffin Homes. Artinya, seluruh anggota keluarga berkumpul dalam satu ruangan dan mereka harus pandai-pandai membagi rumah. Satu ruangan ini berfungsi sebagai tempat tidur, lemari, toilet, hingga ruang keluarga. Tidak jarang pasangan suami istri harus rela membagi ruang dengan anak dan orang tuanya dalam satu tempat tidur.