Liputan6.com, Jakarta Sampai saat ini masih ada anggapan jika hijab menjadi penghalang untuk mengembangkan diri. Seperti dalam berkarier di dunia hiburan seperti yang dialami Putri Muslimah Nesa Aqila.
Baca Juga
Advertisement
Hal itu menjadi perhatian World Hijab Day (WHD) sebagai gerakan solidaritas antar wanita muslim di dunia yang didirikan sejak 2012. Tahun ini, perayaan WHD didukung oleh label scarf ternama dari Malaysia Aidijuma Scarf yang mengumpulkan para hijabers untuk berbagi pengalaman.
Aidijuma Datin Norjuma Habib Mohamed, CEO Aidijuma percaya bahwa hijab bukan tentang fashion atau bisnis semata, namun refleksi dari pilihan hidup yang jujur.
Aidijuma X World Hijab Day menghadirkan Hamidah Rachmayati Putri Muslimah, serta Shirin Al-Athrus dan Safinah Al-Athrus, kakak beradik selebgram untuk berbagi pengalaman dan cerita sebagai wanita berhijab.
Nesa Aqila pun menceritakan pengalamannya sebagai Putri Muslimah skala nasional dan godaan untuk lepas hijab setelah mendapuk gelar tersebut.
"Kalau kontes Putri Indonesia memang dididik untuk bisa mengikuti lomba skala internasional, jadi diprioritaskan untuk wanita yang tidak berhijab. Sebab itu dibuat kontes Putri Muslimah. Setelah kontes ini, saya mendapakan tawaran bermain peran namun tantangannya harus melepas jilbab. Di situlah saya merasa hijab dipojokkan," cerita Nesa saat ditemui oleh Liputan6.com.
Keteguhan hati dan keyakinan Nesa membuat dia yakin menolak tawaran tersebut. Ia yakin jika rezeki bisa datang dari mana saja, tanpa harus melepas hijab.
Aidijuma X World Hijab Day dilakukan serentak oleh lima negara, yaitu Inggris, Turki, Brunei, Indonesia, dan Malaysia.