Sukses

Curhat Sopir Pribadi Wanita Satu-satunya Para Putri Arab Saudi

Bagaimana rasanya menjadi sopir Putri Arab Saudi? Wanita ini menceritakannya.

Liputan6.com, Jakarta Mendiang Raja Arab Saudi Abdullah tak hanya meninggalkan warisan besar, tetapi juga keluarga yang lebih besar. Maka tak heran ada sekitar 7.000 pangeran dan putri yang berkembang pula menjadi puluhan ribu keluarga kerajaan.

Dengan kekayaan kerajaan yang melimpah, pangeran dan putri pun kerap berpergian ke luar negeri. Sementara aturan negara itu, wanita tidak bisa mengendarai kendaraan sendiri. Maka memperkerjakan sopir pun menjadi pilihan untuk berjalan-jalan selama di luar negeri.

Jayne Amelia Larson, seorang aktris asal Amerika Serikat pernah menjadi sopir para putri Arab saat berlibur di Negeri Paman Sam itu. Ia bekerja cukup lama selama tujuh minggu tanpa hari libur.

"Dari 40 sopir, saya satu-satunya wanita. Tidak ada formulir, tidak ada surat. Saya dibayar tunai," ucap Larson seperti dilansir dari Pri, Rabu (1/3/2017).

Hanya ada satu pertanyaan yang membuatnya diterima menjadi sopir para putri Arab. Apakah Larson seorang Yahudi? Jika tidak, maka ia mendapatkan pekerjaan itu.

Ia dipekerjakan karena para putri tidak diizinkan berada di sekitar pria. Larson pun berperan seperti ibu dari para putri yang berusia belia.

"Mereka berbicara soal kehidupannya dan impiannya di masa depan. Salah satu dari mereka mau sekolah di Amerika Serikat dan menjadi desainer fashion," tutur Larson.

Mereka juga sangat kaya. Larson mengibaratkan mereka bisa belanja hingga mengosongkan toko. Apa pun yang diinginkan, mereka bisa membelinya. Esok harinya, mereka bisa kembali melakukannya.

Namun, mereka tidak pernah memegang uang sendiri. Ada asisten yang membayar semua keinginan mereka.

"Para putri Arab Saudi masuk toko, menunjuk apa yang mereka inginkan, kemudian asisten membayarkan untuk mereka," ucapnya.

Salah satu hal yang lucu yakni ketika seorang Putri masuk ke toko, ingin membeli sesuatu, dan membayarkannya dengan nominal uang yang besar. Bahkan kembaliannya lebih banyak daripada harga yang dibeli.

"Ia tidak pernah belajar kemampuan itu," ungkap Larson.

Namun, yang ia pelajari adalah setiap keluarga memiliki nilai-nilai yang sama. Mereka memiliki cinta yang besar untuk setiap anggota keluarga, begitu juga dengan keluarga Kerajaan Arab Saudi.