Sukses

Ingin Sukses dalam Karier di Usia 30? Simak Ulasan Berikut Ini

Memiliki impian untuk meraih kesuksesan dalam karier dan pekerjaan di usia 30 tahun? Simak selengkapnya di sini.

Liputan6.com, Jakarta Buat apa meniti karier kalau tidak mengejar kesuksesan. Sukses dalam karier bisa dilihat dari jabatan yang dipegang, juga gaji yang didapat. Biasanya, makin lama masa kerja, jabatan dan penghasilan makin tinggi. Namun mereka yang kerjanya sudah puluhan tahun bukan berarti pasti lebih sukses ketimbang yang baru 5-6 tahun bekerja di tempat yang sama.

Ada satu patokan sukses berkarier yang banyak diamini banyak orang, yaitu usia. Itulah kenapa orang yang usianya kepala 4 atau 5 dianggap wajar jika menduduki posisi tinggi dalam perusahaan. Di sisi lain, orang yang usianya baru kepala 2 atau 3 namun sudah menjadi pemimpin dipandang sukses berkarier. Sudah sukseskah karier Anda dengan usia sekarang?

Buat Anda yang sudah berusia kepala 3, masa ini sangat krusial. Sebab, ketika tidak sadar belum sukses berkarier di usia kepala 3, tahap selanjutnya bisa membuat tingkat finansial Anda tak berkembang.

Seperti dikutip dari DuitPintar.com, Anda belum dinyatakan sukses dalam karier di usia kepala 3 jika masih menghadapi kondisi-kondisi di bawah ini:

1. Jabatan tak berkembang
Dengan asumsi mulai bekerja pada usia 24-25 tahun, saat usia kepala 3 semestinya jabatan sudah meningkat. Tidak lucu kalau posisi masih staf, sama dengan fresh graduate alias lulusan baru.

Mentoknya jabatan ini adalah pertanda bahwa karier belum sukses. Jika naik, jabatan yang dipegang belumlah signifikan. Misalnya dari staf junior hanya menjadi staf senior, bukan supervisor. Kata senior pada staf hanya menunjukkan bahwa usianya sudah tidak muda lagi sebagai staf.

2. Gaji tidak naik sejak tiga tahun terakhir
Di perusahaan yang menggunakan sistem merit alias jasa, kenaikan gaji dihitung dari seberapa besar kontribusinya pada perusahaan. Ditambah dengan prosentase inflasi, menjadi gaji baru setiap tahun.

Makin besar kontribusi, makin besar pula kenaikan gaji. Nah, kalau ternyata gaji Anda stagnan, berarti kontribusi Anda dianggap kurang oleh perusahaan. Yang artinya, perjalanan karier Anda terhambat, bahkan mungkin buntu.

3. Beban kerja
Siapa bilang magabut alias makan gaji buta itu enak? Buat pegawai tertentu, mungkin iya. Masuk kerja cuma buat absen, seharian duduk-duduk dan ngobrol-ngobrol saja, lalu pulang. Orang seperti itu mirip parasit yang suka mencari keuntungan sendiri.

Namun buat yang ingin meraih kesuksesan karier, malah seharusnya mencari beban kerja. Sebab, beban itulah yang menandakan keberhasilan. Pekerja yang dibebani tanggung jawab lebih besar ketimbang yang lain umumnya punya kemampuan lebih. Sebab, dia dipercaya menangani pekerjaan yang lebih penting. Apalagi jika pekerjaan itu berupa proyek besar. Pastinya jalan menuju kesuksesan karier makin lapang.

4. Merasa jenuh bekerja
Ketika di tempat kerja malah seperti terjebak dalam rutinitas, itu berarti tidak ada niat untuk bekerja. Hilangnya niat, antara lain disebabkan oleh kondisi kerja yang dirasa tidak nyaman.

Logikanya, orang yang kariernya sukses akan menikmati pekerjaannya. Mungkin pada suatu titik ada perasaan jenuh. Namun jika kejenuhan itu berlangsung terus-menerus, bisa jadi ada yang salah dalam karier.

Bagaimana? Apakah Anda mengalami salah satu dari 4 hal di atas? Mungkin itulah kenapa karier terasa jalan di tempat, sehingga penghasilan dirasa tak kunjung cukup untuk menopang keuangan.

Jika merasa demikian, tak ada kata terlambat untuk mengubah jalan menuju kesuksesan karier. Setelah berintrospeksi, segera temukan kelemahan yang mungkin menghambat karier Anda.

Video Terkini