Sukses

Isi di Balik Bentuk Unik Pusat Kebudayaan King Abdulaziz

Arab Saudi dikabarkan baru saja membangun pusat kebudayaan yang diberi nama King Abdulaziz Centre for World Culture.

Liputan6.com, Jakarta Arab Saudi dikabarkan baru saja membangun pusat kebudayaan yang diberi nama King Abdulaziz Centre for World Culture. Dijadwalkan dibuka untuk umum pertengahan 2017, pusat kebudayaan ini menjadi tempat yang menakjubkan dengan beragam fungsi, termasuk ekplorasi, belajar, hiburan, dan penelitian.

Tak hanya itu, seperti dikutip dari laman kingabdulazizcenter, Selasa (28/2/2017), King Abdulaziz Center juga memiliki arsitektur bangunan menawan menyerupai bentuk batu yang bertumpuk. Bentuk tersebut terinspirasi dari bukit pasir dengan formasi batuan yang menjadi ciri khas lanskap Arab Saudi, dan menjadi simbol bagi keharmonisan Arab Saudi.

Dilengkapi dengan teknologi terbaru, pusat kebudayaan ini terdiri dari beberapa bagian. Bagian bawah tanah digunakan sebagai tempat arsip dan museum yang menyimpan berbagai benda masa lalu dalam sejarah Arab. Di bagian utama terdapat ruang seni pertunjukan yang dilengkapi dengan Lifelong Learning Centre.

Ruang Multimedia

Bangunan yang seluruh bagian permukaannya tertutup stainless ini memiliki sejumlah fitur unik percampuran teknologi baru dan lama, serta program interaktif dan pameran yang mampu menarik lebih banyak pengunjung dari segala usia. Lebih dari itu, bangunan pusat kebudayaan ini juga dilengkapi dengan LEED’s (Leadership in Energy and Environmental Design) berstandar internasional, yang mengukuhkan tempat ini sebagai salah satu contoh bangunan hemat energi di masa yang akan datang.

Energy Exhibit

Di balik arsitektur bangunan yang menawan, Pusat Kebudayaan King Abdulaziz ternyata juga punya visi yang sempurna di dunia pendidikan.

Perpustakaan

Situs resmi Pusat Kebudayaan King Abdulaziz menulis, “Tempat dibangun dengan tujuan menyebarkan dampak positif yang nyata kepada masyarakat dunia, yang terfokus pada tiga hal, yaitu pengetahuan, kreativitas, dan membangin keterlibatan lintas budaya.”

Great Hall

Visi tersebut sejalan dengan inisiatif Visi 2030 Kerajaan Arab Saudi yang ingin mengurangi ketergantungan negara pada satu sumbebr daya dan mencari masa depan teknologi yang bernilai tinggi. Ke depan pusat kebudayan ini diharapkan mampu memelihara lingkungan yang berkelanjutan, melahirkan generasi pemikir dan penemu kreatif.