Sukses

PHRI: Kunjungan Raja Salman Berdampak Panjang bagi Pariwisata

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia meyakini kunjungan Raja Salman akan berdampak positif jangka panjang bagi pariwisata Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud dan rombongannya ke Indonesia akan menggenjot kunjungan wisman Arab, khususnya dari Timur Tengah. Menteri Pariwisata Arief Yahya bahkan memproyeksikan pada 2017 kunjungan wisman Timteng bakal naik 50 persen dibanding tahun sebelumnya.

Hal senada juga diungkapkan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Haryadi Sukamdani. Dirinya mengatakan, kunjungan Raja Salman bisa menjadi magnet untuk meningkatkan kunjungan wisman.

"Setelah Raja Salman memastikan sudah menginjakkan kakinya di Tanah Air, saya sudah dapat memastikan bahwa akan semakin melonjak datangnya wisatawan asal Timur Tengah. Raja Salman ini magnet, yang pasti diikuti rakyatnya," kata Haryadi, menurut  informmasi yang diterima Liputan6.com, Rabu (1/3/2017).

Data Kementerian Pariwisata sendiri menunjukan, pada 2015 kunjungan wisman Timteng sebanyak 180 ribu, sedangkan pada 2016 kunjungan meningkat menjadi 240 ribu, atau naik sekitar 30 persen. Pada 2017 diprediksi akan naik menjadi 360 ribu.

Terkait dengan dunia perhotelan, Haryadi menjelaskan, kunjungan Raja Salman tentu punya pengaruh apalagi saat ini di Bali sedang mengalami low season. Namun dirinya mengaku belum melihat dampak jangka panjang terhadap dunia perhotelan dengan adanya kunjungan tersebut.

“Kunjungan Raja Salman itu sifatnya government to government dan tidak melibatkan pihak swasta dalam agenda resminya. Tapi untuk pariwisata, saya meyakini dampaknya sangat panjang,” ungkap Haryadi.

Haryadi mengakui, wisman Arab Saudi memiliki kebiasaan yang unik jika dibandingkan dengan wisman dari negara lain. Lama tinggal atau lengh of stay wisman Arab cukup lama, yaitu berkisar antara 12 sampai 13,5 hari per kunjungan. Data Kementerian Pariwisata terbaru bahkan menunjukkan, pengeluaran wisman Arab Saudi saat berwisata mencapai USD 2.200 dan 68 persen tinggal di hotel berbintang.

Video Terkini