Liputan6.com, Jakarta Banyak orang menilai bahwa wanita sebaiknya melahirkan bayi sebelum berusia 30 tahun karena kehamilan di atas 30 tahun dianggap lebih beresiko. Wanita kerap menghadapi situasi yang sulit berkaitan dengan opini tentang masa reproduksi. Banyak artikel menyebutkan bahwa masa subur reproduksi hanya sampai usia 35 tahun. Deadline waktu tersebut menyebabkan wanita menjadi pihak yang ditekan.
Namun tidak ada kehidupan yang sempurna dan berjalan lancar sesuai keinginan. Tidak semua wanita bisa menemukan pria yang tepat saat usia 20an kemudian melahirkan anak pada usia di bawah 30an. Tren yang berkembang di negara maju ternyata menunjukkan banyak wanita yang menunggu sampai usia tertentu untuk memiliki bayi. Pada tahun 2015, statistik di Amerika Serikat menunjukkan bahwa usia rata-rata wanita yang mempunyai anak pertama adalah pada usia 26 tahun. Setiap tahun usia-usia rata-rata tersebut semakin meningkat. Hal tersebut disebabkan karena wanita saat ini memiliki banyak pilihan yang tidak terbatas. Mereka lebih memilih memantapkan karier atau menghabiskan waktu untuk diri mereka sendiri sebelum memutuskan mengabdikan diri menjadi seorang ibu.
Baca Juga
Keputusan untuk baru memiliki anak di usia matang ternyata sangat berperan penting pada perkembangan anak karena anak akan diasuh oleh seorang ibu yang telah cukup umur, dewasa, dan berpengetahuan luas. Namun selain keutungan dari segi pendidikan dan pengasuhan anak, ternyata memiliki bayi di usia matang bisa meningkatkan kecerdasan anak.
Advertisement
Seperti dilansir dari Pop Sugar (Rabu, 08/03/2017), para peneliti dari London School of Economics menemukan bahwa wanita usia 30 tahun ke atas ternyata lebih memiliki kemungkinan melahirkan anak yang cerdas. Penelitian tersebut melibatkan 18.000 anak-anak usia 10-11 tahun yang dilahirkan di Inggris dengan melihat kaitan usia si ibu saat melahirkan.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa anak-anak yang lahir saat ibu mereka berusia 30 tahun ke atas memiliki kemampuan membaca, berpikir, dan mengingat yang lebih baik saat usia mereka. Hal tersebut menurut para peneliti disebabkan para ibu tersebut telah memiliki karier yang kuat, emosi yang stabil, juga finansial yang mapan. Secara mental, para wanita tersebut sudah lebih siap. Mereka juga sudah memberikan kontribusi pada masyarakat sebelum memutuskan fokus mengasuh anak. Kondisi tersebut memungkinkan mereka lebih memiliki pengetahuan yang cukup dan pengendalian emosi dalam hal pengasuhan anak dibanding para wanita yang melahirkan di usia 20-an.
Ana Fauziyah