Liputan6.com, Jakarta Semua orang membutuhkan pasangan karena tidak dapat hidup seorang diri. Sayangnya, sudah menjadi sifat dasar manusia yaitu tidak pernah merasa puas.
Apalagi setiap orang memiliki kelemahan dan kekurangan masing-masing. Hal itu yang membuat Anda bisa merasakan bosan dan jenuh dengan pasangan.
Namun, bukankah kita juga mempunya kelemahan dan kekurangan? Lantas ingin menuntut pasangan menjadi sempurna. Sambil terus introspeksi diri, berikut beberapa cara untuk menerima pasangan Anda apa adanya seperti dikutip dari laman magforwomen.com, Rabu (15/4/2017);
Advertisement
1. Buang harapan yang tidak realistis
Mungkin Anda berharap pasangan menjadi seorang presiden, sedangkan ia ingin menjadi seorang pengusaha di bidang kuliner. Ini merupakan salah satu contoh harapan yang tidak realistis. Anda dapat membuangnya agar dapat belajar semakin menerima dan mencintai pasangan Anda apa adanya.
2. Garis bawahi hal-hal positif yang dimilikinya
Jangan ingat-ingat kekurangan atau kelemahan pasangan, sebaliknya, Anda harus rajin mengingat hal-hal positif yang dimiliki pasangan agar semakin jatuh cinta kepadanya.
3. Terima kenyataan Anda tidak dapat mengubahnya
Ada sebuah kenyataan jika Anda tidak dapat mengubah orang lain selain Tuhan dan orang itu sendiri. Anda tidak dapat menuntut pasangan untuk berubah.
Jika Anda ngotot untuk mengubahnya, diperlukan kesabaran dalam segala hal, apalagi itu menjadi karakter dan kebiasaannya. Pastikan setiap kali membicarakan hal tersebut dengan lembut dan menyampaikan dari hati ke hati.
4. Jangan lukai dia
Ketika tidak melukainya, maka sebenarnya Anda sedang memupuk rasa cinta pada dirinya sendiri. Berika pujian, semangat, dan kasih yang tulus untuk meyakinkan betapa Anda mencintainya.Â
5. Sadari tidak ada seorang pun yang sempurna
Tidak ada seornag pun di dunia ini yang sempurna, termasuk pasangan Anda. Semua orang memiliki sisi positif dan negatif dalam dirinya. Jika mencari kesempurnaan, maka Anda tidak akan pernah menemukannya selain pada Tuhan. Sadari hal ini, maka Anda akan lebih mudah menerima pasangan apa adanya.
Â
(Odilia Hana Santoso)