Liputan6.com, Jakarta Meski zaman telah berubah, tetap saja legenda warung telepon dan jodoh tidak bisa dihilangkan begitu saja. Demikian pula di kota metropolitan terkemuka dunia, Tokyo, Jepang, yang masih memiliki sebuah warung telepon yang khusus dijadikan tempat cari jodoh. Seperti yang dirilis oleh en.rocketnews24.com, Sabtu (18/03/2017).
Telephone clubs, atau yang lebih dikenal sebagai Terakura, dahulunya menjadi salah satu cara bagi anak muda mencari jodoh di Tokyo. Terakura sendiri mencapai puncak kejayaan pada tahun 1990-an ditengah peningkatan ekonomi jepang yang sangat tinggi.
Baca Juga
Terakura sendiri menjanjikan kesempatan bagi para pemuda dapat bertemu dengan pujaan hatinya. Dari sebuah kontak telepon yang tidak dikenal, menjadi percakapan yang akrab, hingga menjadi jodoh, atau kekasih di kemudian harinya. Tetap saja kontroversi terjadi karena banyak pihak yang mengaitkan kegiatan ini dengan pornografi.
Advertisement
Namun tidak dengan sebuah Terakura yang masih hadir di Kabukicho, Tokyo, meski warung telepon lainnya sudah punah. Terakura yang bernama Rinrin House ini hanya mengizinkan pria yang menggunakan jasa mereka, untuk mencari jodoh wanita yang ada di ujung telepon.
Untuk menelepon, para pengunjung diharuskan membayar 1900 yen, atau Rp 221 ribu untuk satu jam percakapan. Sedang untuk dua jam berharga 2900 yen, atau Rp 338 ribu, dan tiga jam seharga 3900 atau Rp 454 ribu.
Bahkan ada ruangan telepon gratis, untuk Anda yang mudah berkeringat atau malu-malu ketika berbicara dengan seorang gadis yang tidak diketahui identitasnya di ujung telepon. Tentunya kebudayaan ini menjadi hal yang menarik ketika Anda mencobanya dimana smartphone mengizinkan mengenal identitas sang penelepon. Anda berani cari jodoh di sini?