Liputan6.com, Jakarta Setelah punya Masjid Raya nan megah dengan teknologi payung yang bisa dibuka dan ditutup, Semarang kini punya masjid berbentuk unik. Dikenal sebagai Masjid Kapal Bahtera Nabi Nuh, bentuk masjid ini menggambarkan bahtera kapal Nabi Nuh yang berhasil menyelamatkan umatnya saat diterjang banjir dahsyat.
Menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Senin (20/3/2017), masjid yang berlokasi di kampung pinggiran Semarang wilayah barat, atau tepatnya berada di Jalan Kyai Padak, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan ini telah menjadi destinasi wisata religi baru di Kota Semarang.
Menurut sejarahnya, masjid unik dengan luas mencapai 2.500 meter persegi ini dibangun oleh seorang kyai bernama Achmad. Setelah banyak diunggah ke sosial media oleh wisatawan yang berkunjung, masjid berlantai tiga ini makin banyak dikunjungi dan siap menjadi ikon baru bagi wisata Kota Semarang.
Husein, marbut masjid mengatakan, Masjid Bahtera Nabi Nuh dibangun dengan tujuan untuk mengajak orang-orang mengingat tuhan melalui sejarah yang pernah terjadi pada Nabi Nuh.
“Proses pembangunannya sudah 90 persen. Kyai Achmad juga berpesan, jika masjid sudah selesai dibangun bisa dimanfaatkan warga secara gratis, untuk pertemuan, hajatan, maupun resepsi pernikahan,” ungkap Husein.
Secara arsitektur, bentuk perahu pada masjid memiliki panjang hingga 50 meter, lebar 17 meter, dan tinggi mencapai 14 meter. Memiliki bentuk kapal besar lengkap dengan jendela bulat, puritan, haluan, dan aksesori kapal lainnya.
Bentuk Unik dan Fasilitas Lengkap
Masjid yang rencananya akan dinamai As Safinatun Najah ini juga akan dilengkapi klinik, asrama, dan kolam air pinggir bangunan sehingga tampak benar-benar menggambarkan lautan. Pembangunan masjid ini melibatkan 40 tukang, memakan waktu 1,5 tahun pengerjaan, dan menghabiskan biaya sekitar Rp 5,5 miliar.
"Jadi nanti bangunan kapal memiliki enam pintu utama di samping kanan dan kiri dan memiliki 74 bendera berbentuk bulat, digambar oleh seorang arsitek," kata Husein.
Karena keunikannya, Husein tak menampik jika ke depan tempat ini menjadi sebuah destinasi wisata religi. Sekarang saja meski belum sepenuhnya jadi sudah banyak warga yang datang untuk melihat dan berfoto selfie. Jika memang menjadi wisata religi, pihaknya berharap ada perbaikan jalan menuju Podorejo, mengingat akses jalan yang ada saat ini masih sangat sempit.
Terkait hal ini, Kabid Pembinaan Industri Pariwisata Kota Semarang Giarsito Sapto menyambut baik berdirinya masjid. Keunikan masjid ini membuat dirinya optimis bahwa masjid ini akan menjadi daya tarik wisata religi masyarakat.
"Pemkot memang akan mengembangkan wisata religi. Ini obyek yang unik," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan destinasi baru itu tentu bisa bersambut dengan pelaksanaan Semarang Great Sale 2017, yang bakal digelar pada 7 April sampai 7 Mei 2017.
"Silakan berwisata belanja, wisata kuliner, sekaligus wisata ziarah di destinasi menarik di Kota Lumpia. Tiap wisatawan pasti punya sensasi dan pengalaman. Silakan berbagi pengalaman sembari eksis di media sosial,” kata Menteri Arief menambahkan.
Advertisement