Liputan6.com, Jakarta Banyak orang masih beranggapan bahwa seks adalah tolak ukur dari keberhasilan dan kepuasan sebuah hubungan. Namun, menurut penelitian terbaru, seks yang dilakukan setiap hari tidak dapat menjaga kualitas dari sebuah hubungan. Mengapa?
Dilansir dari bustle.com, Minggu (26/3/2017), para peneliti melakukan survei yang melibatkan beberapa hal, seperti jenis kelamin, usia, lamanya hubungan, dan frekuensi hubungan seks. Sekitar 214 pasangan menikah diberi pertanyaan selama 14 hari tentang frekuensi hubungan seks mereka dan penilaian terhadap kepuasan kehidupan seks, pasangan, dan kehidupan secara umum.
Penelitian ini berhasil menemukan dua hal, yaitu tingkat kepuasan seksual ternyata dapat terus meningkat sampai dua hari setelah berhubungan seks. Namun, empat sampai dengan enam kemudian, orang-orang ini juga menyatakan adanya penurunan kepuasan dalam seluruh kehidupan pernikahan mereka.
Advertisement
Lantas, apa yang membuat pasangan ini bertahan satu sama lain, jika tidak ada kepuasan? Ada satu perasaan mengikat di antara masing-masing orang yang akan mengikat mereka, walaupun hubungan seks tiddak terjadi secara rutin.
Perasaan ini dihasilkan dari apa yang Anda dan pasangan lakukan setelah berhubungan seks. Menurut sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2014, pelukan dan kata-kata manis setelah berhubungan seks dapat meningkatkan kepuasan seksual dan kehidupan secara keseluruhan.
Tidak hanya itu, serangkaian penelitian yang dilakukan pada tahun 2013 juga menyoroti satu ritual penting paska seks yang dapat meningkatkan kepuasan, yaitu percakapan. Percakapan ini dapat membuat ikatan Anda dengan pasangan semakin kuat.
Sebuah studi di tahun 2010 menemukan bahwa wanita yang memiliki percakapan bersama pasangannya setelah berhubungan seks terbukti lebih setia. Bagaimana dengan Anda?