Liputan6.com, Jakarta Siapa sangka, membuat kerajinan ini dapat menguji sejauh apa tingkat kesabaran yang Anda miliki. Apalagi bila Anda seorang yang emosional dan antusias, membuat kerajinan ini dapat meredam perasaan yang meluap-luap untuk hasil yang sempurna. Inilah kerajinan tangan gerabah yang bisa dicoba di Galeri Komunitas, Borobudur.
“Membuat gerabah itu harus sabar dan penuh kelembutan. Kita juga harus bisa berkonsentrasi, bahkan sampai menahan nafas saat membentuk gerabah,” ungkap Arum yang membimbing peserta pembuat gerabah di Galeri Komunitas.
Untuk membuat karya seni yang menguji kesabaran ini, pertama-tama peserta akan diberi tempat duduk di depan meja dengan piringan berputar di bawahnya. Piringan ini kemudian diisi dengan tanah liat yang sudah dibersihkan dan bisa langsung diolah menjadi gerabah.
Advertisement
Ujian kesabaran dimulai ketika kaki menginjak pedal yang digunakan untuk memutar piringan tanah liat. Tangan yang sudah dibasahi harus lincah untuk menggengam dan memberikan tekanan yang cukup untuk menggeser tanah liat ke pusat putaran supaya dapat dibentuk secara sempurna.
Bila sudah berada di pusat putaran, barulah tanah liat dibentuk dengan cara menekan tanah secara perlahan. Bila tidak sabar, permukaan gerabah yang akan dibuat akan tidak sempurna, bahkan patah ketika dibentuk seperti mangkuk.
“Kalau tangan kurang basah, atau tenaga yang dipakai terlalu kuat, tanah liat akan mudah hancur dan tidak bisa terbentuk dengan sempurna. Bahkan tenaga yang dikeluarkan sebenarnya sama dengan mencubit lembut tanah liat. Nantinya tanah liat akan mengikuti dengan sendirinya tanpa harus dipaksa,” ungkap Arum.
Setelah terbentuk dengan sempurna, para peserta juga harus sabar menunggu gerabahnya selesai karena akan dioven sehingga tanah liat keras. Proses oven sendiri memerlukan waktu seharian sehinga gerabah yang diinginkan selesai dibuat. Siap menguji kesabaran dengan membuat gerabah?