Liputan6.com, Jakarta Indonesia nampaknya perlu belajar banyak dari Makau dalam hal menarik kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). Data Kantor Pariwisata Pemerintah Makau (MGTO) yang dirilis dalam pertemuan media di Hotel Fairmont Jakarta menunjukkan, pada 2016 pariwisata Makau berhasil mencapai rekor 30 juta kunjungan wisman, atau meningkat 0,8 persen dibanding tahun sebelumnya. Meski 28 juta wisatawan berasal dari Tiongkok, namun kedatangan wisman internasional melonjak 7,9 persen.
Baca Juga
Betty Fok Wai Lan kepada Liputan6.com, Senin (10/4/2017) mengatakan, “Kami merasa kami juga masih belajar, mari kita belajar bersama. Selain kebijakan bebas visa dan melakukan banyak promosi, kami punya strategi, Hongkong dan Makau itu punya infrastruktur bagus, tiap jalan kami bangun rambu-rambu untuk memudahkan wisatawan. Pembangunan infrastruktur jadi poin kami."
Lebih jauh dirinya menjelaskan, untuk wisatawan Indonesia dan wisatawan Muslim umumnya, Makau bahkan telah membangun 8 masjid sebagai tempat ibadah dan membangun lebih dari 1.600 restoran halal.
“Kami juga membangun jaringan multi-trip yang menghubungkan satu destinasi ke destinasi lain, sehingga memudahkan wisatawan,” kata Betty.
Tak hanya itu, menurut penjelasan Betty, saat ini Makau tengah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk membangun pariwisata halal, dan membangun jaringan dengan menempatkan perwakilan pariwisata di beberapa negara, salah satunya Indonesia.
“Makau punya kantor perwakilan di Jakarta, di kawasan Kuningan, itu ditujukan untuk mengakomodasi rekan media yang ingin bertanya dan mencari tahu tentang pariwisata Makau,” kata Betty menambahkan.
Advertisement