Sukses

Belalang Batang, Serangga Langka Teman Traveler di Pulau Komodo

Pulau Komodo bukan hanya menyajikan keindahan alam yang memukau, tapi juga menjadi tempat dengan keanekaragam hayati yang mengagumkan.

Liputan6.com, Jakarta Pulau Komodo yang ada di Nusa Tenggara Timur bukan hanya menyajikan panorama wisata bahari yang memukau, tapi juga menjadi tempat keanekaragaman hayati yang mengagumkan. Selain diakui dunia sebagai “The Land of Dragon Princess”, pulau dengan luas lebih dari 3.000 hektar ini juga menjadi habitat bagi sekawanan hewan langka, salah satunya adalah belalang batang.

Tidak banyak negara yang menjadi tempat berkembangbiaknya belalang batang. Belalang batang berduri yang bisa menekukan tubuh atau yang dalam bahasa latin dikenal dengan nama Extratosoma Tiaratum ditemukan di Australia. Sementara belalang batang Carausius Merosus ditemukan di India, memiliki tubuh yang menyerupai ranting pohon berwarna hijau.

Di Asia Tenggara sendiri belalang batang memiliki panjang mencapai 15-30 cm, dan banyak ditemukan di Vietnam dan beberapa kawasan di Indonesia, seperti di hutan Kalimantan dan Pulau Komodo.

Gonzales dari Himpunan Pramuwisata Pulau Komodo kepada Liputan6.com mengakui, pulau ini memiliki beragam jenis serangga yang unik. Belalang batang tersebar luas di daerah tropis seperti Indonesia, namun serangga ini juga kerap ditemukan di kawasan hangat, seperti di Pulau Komodo misalnya.

Keindahan Pulau Komodo dilihat dari langit.

“Itu daya tarik Pulau Komodo juga, tapi gak semua orang bisa lihat itu serangga, karena kan mirip sekali dia dengan ranting begitu. Makanya susah dideteksi itu dimana keberadaannya. Kalau lagi beruntung saja kita bisa jumpa,” ungkap Gonzales.

Pulau Komodo bukan hanya menyajikan keindahan alam yang memukau, tapi juga menjadi tempat dengan keanekaragam hayati yang mengagumkan. Foto: Ahmad Ibo/ Liputan6.com.

Lebih jauh dirinya mengatakan, demi pelestarian sebaik traveler tidak membawa pulang jika menemukan serangga langka ini. “Biarkan dia lestari, menjadi daya tarik, apalagi tidak semua negara punya,” kata Gonzales menambahkan. 

Video Terkini