Liputan6.com, Jakarta Sheila Majid mengisi kampanye crossborder tourism Kementerian Pariwisata di Batam dengan sangat oke. Dari mulai parade fashion bercorak nusantara, hingga lagu Antara Anyer dan Jakarta, sukses menghipnotis sekitar 500 orang yang memadati Ballroom Radisson Hotel Batam, Minggu (14/5/2017).
Ya, Batam Jazz and Fashion (Bajafash) 2017 yang dibalut spirit crossborder tourism memang sukses meluluhlantakkan Batam, Kepri. Balutan rasa Indonesia sangat terasa. Ratusan orang ikut terhipnotis. Semua sangat menikmati konser diva jazz internasional sekelas Sheila Majid.
Alhasil, message utama promosi Wonderful Indonesia di wilayah perbatasan langsung mengena. “Di sebelah kanan ballroom Radisson Hotel dipadati wisman Malaysia. Message crossborder tourism-nya langsung mengena ke jantung wisman Malaysia,” terang Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Esthy Reko Asturi, yang ikut menyaksikan langsung penampilan Sheila Majid.
Advertisement
Kadispar Kepri Buralimar, Kadispar Kota Batam Pebrialin, Kabid Promosi Wisata Alam Kemenpar Hendry Noviardi dan Kabid Promosi Wisata Bahari Kemenpar Florida Pardosi, yang ikut mendampingi Esthy, juga ikut mengamini.
Meski banyak orang Malaysia, aroma Merah Putih tetap tercium. Spirit Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia yang menjadi brand pariwisata Indonesia tetap ditebar ke seluruh penonton. Dari mulai peragaan busana bercorak nusantara, hingga show spektakuler dengan balutan seorang pianis, ikut dihadirkan di tengah konser Quenn of Jazz-nya Malaysia, Sheila Majid.
“Saya merasa ini bukan konser biasa tapi lebih
private party yang memanjakan pecinta musik jazz dan penggemar Sheila Majid. Karena semua orang terasa intim , begitu dekat tanpa jarak dan sudah pasti bahagia,” tambah Esthy.
Ya, meski Sheila Majid, bukan warna negara indonesia, dia tetap kencang menebarkan Pesona Indonesia kemana-mana. Hampir di tiap
konsernya, penyanyi kelahiran 3 Januari 1965 itu tak pernah absen menyanyikan tembang kenangannya: ‘Antara Anyer dan Jakarta.’ Dia
seperti menjadi endorser Indonesia meski bukan sebagai duta pariwisata.
Di Batam juga seperti itu, Seluruh audience yang hadir diajak bernostalgia ke sebuah kawasan yang berdekatan dengan Tanjung Lesung – salah satu destinasi prioritas yang disiapkan menjadi Bali-Bali baru itu. Indonesia, Malaysia, Singapura, semua diajak kompak melantunkan tembang hits di eranya itu.
“Itu lagu legend. Saya sangat suka. Kalau diplesetkan menjadi antara Batam dan Jakarta bisa lebih bagus lagi,” tutur Kepala Dinas
Pariwisata Kepri Buralimar berseloroh.
Dia sangat mengapresiasi upaya Kemenpar yang mendatangkan musik jazz untuk menggaet wisman via Batam. Upayanya dinilai sangat mengena mengingat musik memang borderless. Tidak mengenal batas dan
kotak-kotak negara. “Memang seperti itu. Di beberapa lagu audience malah ikut berdiri sambil bergoyang dan bersenandung. Indonesia, Malaysia, Singapura, semua berbaur tanpa sekat lagi,” ucapnya.
Kadispar Kota Batam Pebrialin juga ikut merasakan hal yang sama. Sama seperti Buralimar, yang paling dirasa menyentuh emosional seluruh audience adalah tembang Antara Anyer dan Jakarta. “Sampai sekarang,
nostalgianya masih terasa. Orang tidak sadar, bahwa Anyer itu sebuah destinasi wisata bahari di Banten, jalur menuju ke Tanjung Lesung.
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata yang sedang dihidupkan kembali oleh Kemenpar. Setelah ini, mudah-mudahan ada yang googling, mencari info untuk berwisata ke sana. Tentu saja masuknya harus dari Batam
dulu,” ungkapnya.
Lagu nostalgia “Antara Anyer dan Jakarta” juga ikut dikomentari Menpar Arief Yahya. Menteri asal Banyuwangi itu langsung angkat jempol untuk Sheila Majid lantaran lewat lagu itu, dia secara tidak langsung sudah menjelaskan dimana letak Anyer dan Tanjung Lesung.
“Kalau kawasan pariwisatanya sudah jadi, mungkin tak hanya tembang 'Anyer dan Jakarta’ saja yang ngetop. Tanjung Lesung juga bakal ngetop dan dikenal dunia. Terimakasih untuk Sheila Majid yang sudi menyanyikan tembang soal Indonesia di Batam, daerah yang berdekatanvdengan Singapura dan Malaysia,” ucap Menpar Arief Yahya.
(*)