Sukses

Ini Alasan Jangan Sahur dan Berbuka dengan Mi Instan

Mi instan yang populer sebagai makanan saat sahur dan berbuka, mungkin harus segera dihindari. Apa Alasannya?

Liputan6.com, Jakarta Mi instan yang populer sebagai makanan saat sahur dan berbuka, mungkin harus segera dihindari. Karena banyak dampak buruk yang dapat dirasakan saat mengonsumsi banyak mi instan di bulan Ramadan. Hal ini juga dapat mempengaruhi kondisi tubuh Anda saat berpuasa 30 hari penuh.

Mi instan menghambat penyerapan nutrisi tubuh
Salah satu dampak buruk yang dapat dirasakan ketika mengonsumsi mi instan saat puasa adalah kurangnya nutrisi tubuh. Mi instan diketahui memiliki efek negatif dalam proses pencernaan, sehingga tubuh tidak mampu menyerap nutrisi makanan sehat lain. Hal ini juga membuat Anda tidak bertenaga dalam beraktivitas, sehingga mudah lemas.

Mi instan rendah gizi
Mi instan memiliki kandungan kalori yang tinggi, hingga 240 kalori per sajiannya. Namun di balik kalori yang tinggi, mi instan tidak memiliki cukup gizi yang dapat membantu Anda menghabiskan hari saat bulan Ramadan. Selain itu, tingginya kalori yang dikandung oleh mi, dapat membuat Anda lebih cepat lapar saat puasa berlangsung.

Mi instan punya kandungan MSG tinggi
Monosodium glutamate atau MSG memiliki peranan tinggi memberikan sensasi terbakar pada tenggorokan, sakit kepala, atau nyeri dada setelah dikonsumsi berlebihan. Tentunya kandungan MSG yang tinggi dalam mi instan, akan membuat tubuh Anda tidak segar dan mudah haus di kala puasa. Sehingga, tubuh tidak fit saat siang hari di bulan Ramadan.

Untuk memastikan tubuh tetap segar dan bugar saat puasa, disarankan untuk memperbanyak meminum air putih dan mengonsumsi makanan sehat. Beberapa pilihannya adalah buah-buahan, sayuran, hingga protein hewani seperti ayam dan ikan yang dimasak dengan benar. Tentunya makanan ini jauh lebih mengenyangkan, dibanding harus makan mi instan saat sahur dan berbuka.

Video Terkini