Sukses

Tradisi Megengan di Festival Ramadan Masjid Agung Surabaya

Ada gunungan kue Apem di Festival Ramadan Masjid Agung Surabaya sebagai sebuah tradisi yang dinamakan Megengan.

Liputan6.com, Surabaya Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf membuka gelaran event Festival Ramadan 2017 di Masjid Agung Al Akbar Surabaya Jawa Timur.

Festival tahun ini terdapat gunungan kue Apem sebanyak 1438 buah sebagai pertanda tradisi Megengan, yang biasa dilakukan oleh masyarakat Jawa, sehari sebelum melakukan ibadah puasa Ramadan.

"Kita mau memasuki bulan puasa, menahan diri. Nah, kita mau memulai bulan puasa ini, maka kita membuat Apem," tutur Wakil Gubernur yang akrab disapa Gus Ipul kepada Liputan6.com, Jumat (26/5/2017) sore menjelang Magrib.

Gus Ipul menjelaskan, Kata Apem berasal dari Bahasa Arab, yaitu afwun yang berarti maaf. "Karena orang jawa sulit menyebut afwun, maka jadinya Apem," katanya.

Ada gunungan kue Apem di Festival Ramadan Masjid Agung Surabaya sebagai sebuah tradisi yang dinamakan Megengan.

Afwun itu sebagai simbol meminta maaf kepada orang-orang terdekat, seperti saudara, tetangga, dan teman-teman atau para sahabat.

"Makanya Apem dikirim ke tetangga-tetangga kita, saudara-saudara kita dan teman-teman kita. Tapi ini simbol kita minta maaf, simbol bahwa kita peduli dengan saudara-saudara kita, dengan orang-orang di sekitar kita," ujarnya.

Pada sesi terakhir acara, Gus Ipul bersama panitia, para pejabat di lingkungan Pemprov Jawa Timur, perwakilan dari Polda Jatim dan Kodam V/ Brawijaya, membagi-bagikan 1438 kue Apem kepada masyarakat di sekitar Masjid Agung Al Akbar Surabaya.