Sukses

Cara Pandang Traveling ke Indonesia Timur Perlu Diubah

Banyak orang beranggapan, traveling ke Indonesia Timur membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Liputan6.com, Jakarta Siapa bilang traveling ke Indonesia Timur mahal? Seiring makin menggeliatnya dunia travel dan makin menjamurnya bisnis layanan “open trip”, menjelajahi kawasan Indonesia Timur kini menjadi lebih mudah dan murah. Hal inilah yang diyakini Leonard, salah satu traveler yang telah lama membuka layanan open trip untuk kawasan wisata di Indonesia Timur.

Saat dihubungi Liputan6.com, Senin (29/5/2017), Leonard yang juga owner Total Trip Indonensia mengatakan, harga mahal atau tidak itu menjadi suatu hal yang relatif, namun dengan cara “join” menggunakan jasa open trip, saling sharing, tentu bisa menekan harga sehingga budget tidak terlalu mahal, jika dibandingkan dengan perjalanan yang diurus secara pribadi. Di sinilah, menurut Leonard, cara pandang kebanyakan orang tentang traveling ke Indonesia Timur perlu diubah.

Total Trip Indonesia sendiri telah membuka open trip ke sembilan destinasi wisata menawan yang ada di Indonesia Timur, yang sebagian besar masih belum dikenal secara luas, mulai dari Banggai Kepulauan, Tumbak, Togean, Boalemo, Parigi, Sangihe, hingga Toli-toli.

“Kami tidak sembarang membuka open trip, destinasi yang kami kunjungi itu tempat-tempat yang punya sisi menariknya sendiri. Banggai Kepulauan misalnya, ini gugusan pulau yang banyak, ada yang dihuni ada juga yang enggak. Di salah satu pulaunya yang bernama Paisu Batongan ada danau air asin yang unik, jadi habitat ubur-ubur tak menyengat. Hampir sama seperti yang ada di Derawan dan Misool,” ungkap Leonard.

Bagi yang hobi menyelam, Leonard merekomendasikan Boalemo. Pasalnya di tempat ini terdapat banyak spot diving yang menyimpan beragam spesies ikan dan karang langka sejenis savador dalli.

“Terumbu karang karang ini katanya hanya ada di sini, di Teluk Tomini, salah satunya di Boalemo,” kata Leonard menambahkan.

Namun jika Anda ingin merasakan sensasi bertualang dan menambah wawasan ke-Indonesia-an, menurut Leonard, Toli-toli adalah destinasi yang tepat. Di tempat ini terdapat rumah adat yang masih lestari hingga saat ini. Pulau yang berbatasan langsung dengan Filipina dan Malaysia ini juga memiliki kekayaan danau air asin yang menjadi habitat bagi hewan endemik udang merah. Bahkan masyarakat setempat mempercayai udang merah tersebut sebagai hewan keramat, yang mengambilnya akan terkena musibah.

"Jadi di Indonesia Timur itu banyak sekali hal menarik, tapi mengapa kita masih ribut-ribut soal harga,” ungkap Leonard.