Liputan6.com, Jakarta "Kita hanya teman, kan?" Pertanyaan ini mungkin terasa menyakitkan bagi Anda yang terjebak dalam friendzone. Anda dekat dengannya, mencoba bersikap baik kepadanya, memberikannya segalanya, tetapi ia hanya menganggap Anda sebagai teman.
Ingin keluar dari zona tidak menyenangkan ini? Sudah pasti. Namun, bagaimana caranya?
Baca Juga
Pertama, ketahui dulu penyebab Anda ada dalam friendzone. Setidaknya ada dua penyebab, pertama Anda bukan tipenya, dan ia tidak membuka hati sama sekali dengan pria atau wanita di luar tipenya.
Advertisement
Kedua, Anda melakukan kesalahan dalam mendekatinya. Melansir dari laman Get a Wingman, Selasa (6/6/2017), berikut cara cerdas keluar dari friendzone.
1. Tetap tenang dan terima situasi ini
Jangan pernah memohon kepadanya. Sebab, ia tidak akan mengubah keputusannya untuk tetap menjadi teman dengan Anda. Bahkan mungkin kondisinya semakin buruk, ia tidak mau lagi berteman dengan Anda.
2. Fokus ke pengembangan diri sendiri
Tidak ada seseorang yang sempurna. Namun, Anda bisa memaksimalkan apa yang ada di dalam diri untuk mendapatkan si dia.
3. Habiskan lebih banyak waktu bersamanya
Romantisme tidak muncul hanya dalam semalam. Anda harus membangunnya dimulai dari melakukan hal-hal tak romantis bersamanya, sebagai seorang teman. Bahkan membantunya membetulkan pipa bocor pun perlu dilakukan untuk menunjukkan Anda selalu ada untuknya.
Keluar dari Friendzone
4. Nikmati waktu bersama teman lainnya
Anda memang sedang fokus mendapatkannya. Namun, bukan berarti Anda tidak punya waktu untuk teman-teman lainnya. Siapa tahu justru Anda mendapatkan pasangan selain dia?
5. Rayu dia
Ini adalah hal yang sulit, harus diakui. Karena Anda sudah terbiasa memperlakukannya sebagai teman. Namun, cobalah mulai dari hal-hal kecil seperti memujinya dan menghindari mengejeknya.
6. Sentuh dia
Bukan secara seksual, tetapi cobalah memberikan sentuhan-sentuhan kecil yang menunjukkan bahwa Anda tertarik kepadanya. Sentuhan adalah salah satu hal yang membedakan antara teman dan kekasih. Coba genggam tangannya ketika akan menyebrang jalan atau menepuk bahunya saat memujinya.
Advertisement