Liputan6.com, Jakarta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo, Jepang memberikan apresiasi tinggi kepada Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Ini setelah Kementerian yang berada di bawah komando Arief Yahya itu gencar dan massif berpromosi di Negeri Matahari Terbit itu.
"Bahkan sudah ada di media ruang dan juga digelar pameran dan sales mission. Ini promosi yang efektif, dan harus terus dilakukan dengan lebih dalam dan sesuai dengan budaya Jepang,"ujar Minister Counselllor KBRI Jepang Eko Junor ketika ditemui rombongan Kemenpar di KBRI Tokyo, Jepang, 6 Juni 2017.
Kunjungan Kemenpar ke KBRI ini dalam rangka promosi Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar Asdep Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kemenpar yang akan menggelar kegiatan Indonesia Golf Sales Mission in Japan 2017 di Katori yang berada di Chiba berjarak 70 km dari Tokyo dan 15 Km dari Narita International Airport pada 8 Juni 2017.
Advertisement
Eko menambahkan, promosi Kemenpar juga perlahan-lahan sudah membuka budaya internal Jepang dengan cara beberapa materi promosi sudah menggunakan bahasa Jepang.
"Inilah Jepang, mereka akan lebih kena dan lebih mengerti serta lebih efektif lagi jika materi promosi dengan bahasa Jepang. Berbeda dengan negara lain, masyarakat Jepang lebih perduli dengan segala sesuatunya dengan menggunakan bahasanya sendiri,"ujar Eko.
Lebih lanjut Eko menambahkan, promosi Kemenpar di Jepang juga bisa menggunakan huruf dengan font yang besar.
"Memang terlihat norak, namun beginilah di Jepang. Tulisan besar-besar dan mencolok, promosi dengan bahasa Jepang sudah sangat tepat, lebih keren lagi hurufnya lebih besar," ujar pria yang murah senyum itu.
Mensasar wisatawan mancanegara khususnya Jepang, imbuh Eko, sudah sangat tepat dilakukan Kemenpar jika melihat dengan kondisi ekonomi di Jepang.
"Saat ini kondisi ekonominya bagus, banyak lowongan pekerjaan, namun tidak ada manusianya. ekonomi menengah ke atas meningkat di Jepang. Ini sangat berpotensi menjadi Wisman ke Indonesia," beber Eko.
Seperti diketahui, Kemenpar menggelar misi penjualan ini untuk pencapaian target kunjungan wisatawan Jepang sebanyak 762.000 pada 2017. Kemenpar memboyong empat praktisi industri Golf Indonesia yang digandeng mengikuti kegiatan sales mission itu.
Sekitar 50 buyers terdiri dari Travel Agents, Komunitas Golf, serta asosiasi Golf di Katori akan hadir di acara Sales Mission.
Steve Bligh salah satu pihak industri dari PT.Mandiri Tiga Saudara yang ikut rombongan Kemenpar mengaku bahwa Sales Mission adalah salah satu cari jitu untuk memboyong para penggila Golf ke tanah air.
"Selain dengan promosi melalu asosiasi golf atau ikut federasi golf dunia, menggelar Travel Mart khusus Golf juga menjadi cara efektif untuk mempromosikan lapangan golf yang indah di Indonesia. Sales Mission ini juga tepat, dan dampaknya akan terasa di beberapa bulan ke depan," kata Steve.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mempersilahkan golfer-golfer dari Jepang untuk bermain golf di Indonesia. Indonesia dia sebut sebagai surganya golfer dari seluruh dunia.
”Lapangan golf Indonesia itu keren-keren, landscapenya bagus, bisa main sepanjang tahun, tidak banyak terpengaruh oleh musim. Jadi silakan datang kapanpun ke Indonesia," jelas Menpar Arief Yahya.
Jepang, selain Korea Selatan dan Australia, menurut Arief Yahya, adalah pasar golf yang sangat potensial. Di Jepang sendiri setiap tahun ada lebih dari 500 ribu outbound golf tour, terutama saat masuk periode Juni sampai Agustus yang memasuki musim dingin.
"Dan jangan takut kehabisan stok lapangan golf yang berkualitas. Lapangan golf kelas A dan berstandar international ada semua di Indonesia,"kata pria asli Banyuwangi itu.
(*)