Sukses

Presiden Jokowi Sambut Obama dengan Bakso dan Teh Hangat

Perjumpaan Presiden Joko Widodo dan Presiden Amerika Serikat ke-44 Barack Obama di Istana Kepresidenan Bogor menjadi pusat perhatian publik.

Liputan6.com, Jakarta Ketika dua pemimpin bertemu dalam suasana santai, riang, penuh kekeluargaan, dan kaya persahabatan, semua ikut tersenyum. Awan mendung yang menyelimuti Kota Bogor, Jawa Barat pun, serasa lebih hangat sore itu. Perjumpaan Presiden Joko Widodo dan Presiden Amerika Serikat ke-44 Barack Obama di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat sore, 30 Juni 2017 itu pun menjadi pusat perhatian publik.

Obama yang mengenakan kemeja lengan panjang berwarna biru muda dipadukan dengan celana panjang berwarna gelap, tiba di Istana Kepresidenan Bogor pada pukul 15.30 WIB. Kedatangan Obama disambut langsung oleh Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo serta putra Presiden, Kaesang Pangarep.

Saat memasuki Istana Kepresidenan Bogor, Obama terlebih dahulu mengisi buku tamu dan kemudian memasuki ruang Garuda Istana Kepresidenan Bogor untuk kemudian berbincang santai di beranda belakang.

Setelahnya, Presiden Jokowi yang mengenakan kemeja lengan panjang berwarna putih kemudian mengajak Obama menuju Cafe Grand Garden, yang berjarak sekitar 1 kilometer dari kawasan Istana Bogor dengan menggunakan golf cart.

Tiba di Cafe Grand Garden yang berada di kawasan Kebun Raya Bogor, Presiden Jokowi dan Obama kemudian menikmati hidangan teh dan beragam jajanan pasar, seperti onde-onde, talam ubi, kue mangkok, panada cakalang, dan lemper ayam.

Saat tengah berbincang selama 10 menit, hujan pun turun, sehingga keduanya berpindah ke ruangan balkon cafe. Kali ini, bakso kuah menjadi jamuan yang menemani perbincangan keduanya di tengah hujan yang mengguyur kawasan Bogor.

Setelah berbincang cukup lama, Presiden Jokowi dan Obama pun mengakhiri pertemuan tersebut dengan berfoto bersama dan pada pukul 16.30 WIB, Obama meninggalkan cafe tersebut untuk kembali ke Jakarta dengan berkendaraan mobil.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan di tengah-tengah liburannya ke Indonesia, Obama telah meluangkan waktu untuk minum teh bersama Presiden Jokowi di Kebun Raya Bogor.

Retno menjelaskan bahwa undangan Presiden Jokowi kepada Obama sudah mulai disampaikan sejak awal 2015. "Undangan berlibur ke Indonesia diulang kembali pada saat Presiden Jokowi berkunjung ke Washington DC Oktober 2015," ucap Retno.

Setelah Obama tidak menjabat lagi sebagai presiden, Presiden Jokowi kembali mengundang Obama untuk berlibur ke Indonesia.

"Presiden mengirim undangan tertulis kepada Obama untuk berlibur ke Indonesia," ujar Retno.

Sebelum tiba di Jakarta siang tadi, Obama terlebih dahulu menghabiskan waktunya di Indonesia dengan mengunjungi Pulau Bali pada tanggal 23-28 Juni 2017, dan Yogyakarta pada 28-30 Juni 2017.

Menteri Pariwisata Arief Yahya memuji habis Presiden Amerika 8 Tahun berturut-turut yang hobi adventure itu. Barack Obama bukan hanya hadir berlibur ke Bali dan Borobudur. Tapi juga menduniakan destinasi-destinasi buat liburan keluarga ke mancanegara.

"Mr Obama adalah endorser yang kuat dan sukses mempromosikan terasering dan subak Jatiluwih Tabanan, rafting di Sungai Ayung Badung, Tirta Embul Tampaksiring Gianyar, Museum Arma di Ubud, Borobudur, Prambanan dan Wonderful Indonesia," jelas Arief Yahya.

Destinasi itu oleh Menpar Arief langsung dikemas untuk paket-paket yang bisa dijual ke travelers Amerika dan Eropa, dan penggemar Obama yang masing sangat ngetop. Persis perlakuannya dengan Raja Salman Arab Saudi yang ditindak lanjuti dengan promosi ke pasar Timur Tengah, dengan menciptakan destinasi #NapakTilas.

Karena itu, menapak tilas destinasi liburan keluarga Obama di Bali dan Jogja-Jawa Tengah itu sangat strategis. "Sejauh ini, ketika dieksplorasi lebih dalam, napak tilas Obama selama di Indonesia itu sendiri sudah memiliki news value yang besar. Indirect Impact nya besar. Media valuenya besar," tutur Arief Yahya.

"Kami berterima kasih yang tak terhingga pada Pak Obama. Khusus untuk ke Jogja dan Jakarta, sebenarnya kunjungan ini boleh dikatakan *"pulang kampung"* , dan karena waktunya bersamaan dengan lebaran, maka tidak salah kalau disebut wisata mudik" kata Arief Yahya.

Selain itu, tema kunjungan Mantan Presiden AS itu kali ini adalah liburan, wisata, bersama keluarga dan destinasinya Bali, Jogja dan Jakarta. Termasuk Borobudur dan Prambanan itu. Pilihan Obama ke Indonesia saja itu sudah membanggakan kami! Di antara begitu banyak pilihan destinasi lain di dunia. Sebagai tokoh dunia, Obama betul-betul layak menjadi endorser bagi Borobudur, Prambanan, Bali dan Wonderful Indonesia.

Coverage media internasional akan kegiatan Obama dan keluarga itu juga sangat kuat. Dari Bali, media Inggris, Amerika, Australia, Malaysia mengangkat dalam tema yang sangat bersahaja. "Yakni liburan adventure dengan trekking di Jatiluwih dan rafting di Sungai Ayung," jelasnya.

Di Jogja meskipun singkat, juga punya impact yang kuat. “Pesiarnya yang singkat di Yogyakarta membuktikan bahwa terkadang anda hanya perlu pulang ke rumah lagi,” tulis Vogue dalam berita berjudul President Obama’s Trip to an Ancient Indonesian City Had a Deeply Personal Meaning. (http://www.vogue.com/article/president-obama-indonesia-visit).

Borobudur betul-betul menjadi tujuan pertama dalam jadwal liburan Obama di Yogyakarta. “First on their itinerary for the two-day visit was Borobudur, a ninth-century Buddhist temple complex,” tulis laman Guardian.

Daily Mail Inggris menyebut Obama tampak rileks saat mengunjungi Borobudur. Bercelana jeans dan kaus berkerah yang dipadu sepatu kasual.

New York Times juga mengabarkan liburan Obama di Indonesia, dari rafting di Sungai Ayung sampai Borobudur. “Obama and Family Move From Bali to Java on Indonesia Holiday,” tulis New York Times tentang liburan Obama di Yogyakarta.

Washington Post juga memajang artikel yang sama dengan New York Times. Keduanya memang mengutip pemberitaan dari kantor berita Associated Press. "Terima kasih Obama, betul-betul mengendors pariwisata Indonesia," papar Arief Yahya.

Hari ini, Sabtu 1 Juli 2017, rencananya Obama akan menjadi pembicara dalam Kongres Diaspora Indonesia ke-4.


(*)