Liputan6.com, Jakarta Baru saja kabar gembira datang dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang melaporkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) periode Januari-Mei meningkat 20%. Bahkan Presiden Joko Widodo malalui akun resmi Facebook mengapresiasi capaian itu.
Kini Menteri Pariwisata Arief Yahya kembali dibikin sumringah dengan kabar penambahan frekwensi penerbangan Emirates dari Dubai ke Ngurah Rai Bali.
Ya, maskapai Emirates resmi meluncurkan penerbangan harian kedua dengan tujuan Bali. Awalnya, frekwensi penerbangannya hanya satu kali sehari untuk rute Dubai (DXB) - Denpasar (DPS). Sekarang, frekwensinya bertambah menjadi dua kali sehari yang ditandai penerbangan EK 360.
Advertisement
Penerbangan itu berangkat dari Dubai (DXB) menuju Bali (DPS) dan tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Minggu, 2 Juli 2017. Armada pesawat EK360 disambut dengan water cannon. Para penumpang juga menerima rangkaian bunga yang dikalungkan pada leher mereka setelah menuruni pesawat.
General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi mengatakan, pesawat Emirates tipe B777-300ER dengan kapasitas 42 kursi bisnis dan 386 kursi ekonomi dengan nomor penerbangan EK360 mendarat pukul 14.42 WITA.
Pesawat ini membawa serta 422 penumpang dengan rincian 40 penumpang bisnis, 381 penumpang ekonomi, dan satu infant atau bayi.
"Program Kementerian Pariwisata yang membidik 15 juta wisatawan mancanegara di 2017 jadi makin mudah terealisasi," kata Yanus, Rabu (5/7).
Penerbangan ini akan terhubung lancar dengan berbagai tujuan popular di Eropa, termasuk Amsterdam, Moskow, Paris dan London. Para penumpang juga bisa melanjutkan perjalanan mereka ke beberapa kota terdekat seperti Surabaya, Makassar dan Lombok. Kedua penerbangan pulang dan pergi ini juga mengakomodasikan perjalanan lanjutan dari dan menuju Dili di Timor Timur.
Efek bagi pariwisata Indonesia diyakini bakal sangat bagus. Maklum, Emirates adalah penghubung untuk masyarakat, tempat dan perekonomian dunia. Maskapainya melayani 157 destinasi di 84 negara melintasi enam benua.
Fasilitasnya mewah, masakan ala gourmet yang terinspirasi secara regional, inflight entertainment system yang telah memenangkan penghargaan – ICE, dan para awak kabin yang berkemampuan multibahasa, menjadikan Emirates sebagai salah satu maskapai penerbangan yang paling diakui di dunia.
“Nama besar Emirates akan berimbas positif bagi pariwisata. Frekwensi Emirates ke Bali jadi dua kali sehari pada pukul 00.05 WITA dan 16.30 WITA akan mendatangkan banyak wisman dari berbagai negara yang memanfaatkan layanan Global Emirates,” ungkap Yanus.
Angkasa Pura juga ikut melakukan pembenahan. Saat ini, Angkasa Pura Ngurah Rai sudah mewacanakan untuk menutup parkir pesawat ATR yang selama ini melayani penerbangan ke Bali. Itu bertujuan untuk menambah slot penerbangan dari beberapa negara agar bisa memarkirkan kendaraannya di Ngurah Rai.
"Selama ini ada 27 pesawat yang parkir di Ngurah Rai. Bila pesawat ATR itu tidak parkir di Ngurah Rai, maka bisa bertambah hingga lebih dari 30 pesawat. Ini sedang dibahas intensif dengan Kementerian Perhubungan, dan institusi terkait lainnya," ujar Yanus.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya juga ikut mengomentari penambahan frekwensi penerbangan Emirates tadi. “Bali itu indah. Destinasi terbaik dunia 2016 versi TripAdvisor. Punya alam yang istimewa, pantai berpasir putih, laut jernih. Punya destinasi yang pernah dikunjungi Raja Salman dan Barack Obama. Silakan terbang ke Bali. Kami akan bantu Emirates terbang di pasar yang sudah gendut dan rata-rata load factor-nya sudah di atas 90 persen," kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI.
(*)