Liputan6.com, Jakarta Tidur merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Manusia akan menghabiskan lebih dari sepertiga dari kehidupannya di tempat tidur. Bisa Anda bayangkan berapa banyak mikroba yang ikut berkembang di tempat tidur, bantal, dan seprai yang digunakan.
Dilansir dari Independent, Rabu (12/7/17), ahli mikrobiologi dari Universitas New York, Philip Tierno, mengungkapkan bahwa kelembapan yang ada pada seprei dan tempat tidur merupakan tempat yang sangat baik bagi berkembangnya jamur dan bakteri yang tak kasatmata. Makhluk mikroskopis tersebut akan berada dalam lipatan kasur dan seprai yang akan mengganggu kesehatan manusia.
Dari uji sampel terhadap bantal yang berumur 1 ½ hingga 20 tahun akan mengandung 16 spesies jamur yang berasal dari keringat, sputum, sel kulit mati, ekresi kelamin, serbuk tanah, serat kotoran, dan debu akibat gravitasi bumi. Selain itu, manusia secara alami akan menghasilkan kira-kira 26 galon keringat di tempat tidur selama satu tahun. Panas dan kelembapan inilah yang menjadi media ideal bagi jamur untuk berkembang biak.
Advertisement
Untuk itu, para ahli menyarankan agar mencuci seprai atau alas tempat tidur Anda minimal seminggu sekali. Bahkan jika Anda memiliki cukup waktu, Anda bisa membersihkan dan menjemurnya di bawah terik sinar matahari. Tempat tidur yang kotor akan menyebabkan alergi pada kulit, tenggorokan gatal, dan menyebabkan asma yang signifikan. Apabila Anda malas untuk membersihkannya, bisa dibayangkan berapa banyak mikroba yang ikut tidur dengan Anda setiap harinya.
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: