Liputan6.com, Jakarta Sektor pariwisata di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) makin pesat berkembang. Terbukti dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang meningkat drastis hingga 449% di bulan Mei dibandingkan tahun lalu. Sebab itu Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mendorong Kepulauan Riau dengan Greater Batam-nya untuk menjadi kawasan destinasi wisata favorit di Indonesia.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kepulauan Riau Panusunan Siregar, mengatakan dari data BPS pada semester I 2017 sudah didatangi 977.210 jiwa wisatawan mancanegara (wisman). Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, jumlah pada semester satu tahun ini mengalami penurunan 0,17 persen atau 1.689 wisman.
Namun, jika jumlah kunjungan pada Juni 2017 yang mencapai 175.309 wisman didapati kenaikan 5,7 persen dibandingkan bulan sebelumnya. “Jadi pada bulan Juni kemarin ada kenaikan kunjungan 23.485 wisman. Ini bisa jadi karena bertepatan dengan libur tengah tahun,” kata Panusunan, Kamis (3/8).
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara I Gde Pitana mengatakan, pertumbuhan pariwisata di Kepri di dominasi oleh empat negara, yaitu Singapura, Malaysia, Tiongkok dan India.
"Singapura karena lokasinya dekat, mereka datang melalui jalur laut. Ada 492.393 orang Singapura yang menyeberang ke Kepri. Jumlah ini setara dengan 50,39 persen dari total kunjungan selama enam bulan terakhir," ujar Pitana yang didampingi Asisten Deputi Pasar Asia Pasifik Vinsensius Jemadu.
Pitana menjelaskan, untuk ke-3 negera lainnya merupakan pasar yang potensial untuk menjadi sasaran pasar di Kepri. Pertumbuhan penduduk negara itu sangat masif, ekonomi penduduk kelas menengah juga sangat baik.
“Ekonomi ketiga negara juga terus tumbuh. Apalagi, kedua negara juga memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia. India misalnya, jumlah kalangan menengah atas di sana, sudah mencapai 200 juta orang. Tentunya, kalau mau bepergian, pasti ke luar negeri. Mereka mau tur jalan-jalan itulah potensi marketnya. Tidak beda dengan Cina," ujan Pria yang akrab disapa VJ itu.
VJ juga menambahkan, berdasarkan riset, tujuan pertama kelas menengah berwisata adalah negara-negara Asia dengan potensi wisata alam dan belanja yang terjangkau. Setelah itu negara-negara Eropa pada sasaran pasar lain. "Mereka ke Asia setelah itu baru berpikir ke Eropa," katanya.
Secara umum, pada Juni 2017, sambung Panusunan, memang terjadi kenaikan jumlah kunjungan wisman ke Kepri dari beberapa negara. Mulai Singapura, Malaysia, Tiongkok, India, hingga Korea Selatan.“Untuk turis India saja jumlah kenaikan dari bulan Mei ke Juni 2017 mencapai 1.934 wisman. Itu tandanya, Kepri semakin menarik di mata orang India,” ujarnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, Kepri menjadi salah satu fokus Kemenpar untuk terus dikembangkan. Hal tersebut bukan tanpa sebab, pertama, Kepri ini top three wisman terbesar di Indonesia dengan persentase 20 persen, setelah Bali 40 persen dan Jakarta 30 persen.
“Kedua, Kepri sudah ditetapkan sebagai Gerbang Wisata Bahari Indonesia, karena posisi geografis yang dekat dengan Singapore dan riilnya wisatawan yacht atau perahu wisata itu masuk dari sana,” ujar Menpar Arief.
Dan poin ketiganya, Kepri masuk dalam program crossborder. Penyeberangan ke Batam, Bintan, Tanjung Balai Karimun, dari dan menuju Singapura sangat dekat dan cepat. Akses penyeberangan juga semakin banyak. “Karena itu akan banyak event internasional di Kepri untuk menghidupkan industri pariwisata di sana,” ujar pria asli Banyuwangi itu.
(*)