Sukses

Mulai Waspada Kalau Merasakan 6 Hal Ini di Perusahaan

Simak enam hal yang harus diwaspadai saat terjadi hal ini di perusahaan.

Liputan6.com, Jakarta Siapa yang berharap atau berani membayangkan kalau perusahaan tempat kita mencari nafkah sehari-hari mendadak pailit? 

Memang yang namanya nasib buruk pasti tidak ada yang mengharapkan. Namun, sayangnya, ini selalu menghampiri saat tidak terduga. Salah satunya ketika perusahaan tempat kita bekerja terancam kebangkrutan.

Akan tetapi, sebagai karyawan cerdas, kita bisa “membaca” sinyal-sinyal perusahaan yang mau pailit. Coba diingat-ingat lagi, kalau Anda mengalami enam hal berikut ini, tandanya Anda harus siap sedia “sekoci penyelamat” alias cari-cari pekerjaan baru mulai dari sekarang.

Seperti dikutip dari DuitPintar.com, berikut ini beberapa sinyalnya.

1. Gaji mulai telat berturut-turut
Yang namanya bekerja, gaji adalah salah satu motivasi dan penyemangat yang jadi vitamin setiap bulannya. Saat tiba-tiba gaji mulai dibayarkan tak tepat waktu alias telat, boleh mulai curiga. Apalagi kalau keterlambatannya terus berulang selama beberapa bulan berturut-turut.

 

2. Fasilitas yang mulai menghilang satu per satu
Perusahaan yang sedang menuju kebangkrutan erat kaitannya dengan kondisi keuangan yang memburuk. Otomatis, pengetatan anggaran pun terjadi di sana-sini, termasuk untuk urusan fasilitas.

Misalnya, tadinya setiap minggu perusahaan memiliki anggaran untuk makan siang bersama, tapi sekarang sudah tidak ada. Jatah uang bensin dan pulsa bulanan pun dipangkas. Uang jalan-jalan bersama juga mulai menghilang.

Intinya, saat perusahaan mengurangi bujet ini-itu, Anda sudah boleh mulai curiga bahwa perusahaan sedang berhemat dalam rangka menjaga kondisi keuangan yang memburuk.

3. Restrukturisasi manajemen
Pembentukan struktur manajemen perusahaan pasti sudah melewati proses yang cukup lama dan pertimbangan matang. Jadi, saat tiba-tiba terjadi banyak pergantian nama di jajaran manajemen, terutama yang level atas, ini patut dipertanyakan.

Restrukturisasi manajemen dalam perusahaan memang tidak selalu berkaitan dengan kebangkrutan. Ada kemungkinan ini karena sumber daya yang berada di posisi tersebut under perform alias kinerjanya kurang bagus. Atau bahkan mungkin terlibat kasus atau masalah dengan perusahaan.

Tapi saat tidak ada penjelasan yang jelas dari pihak manajemen soal perubahan yang terjadi, Anda bisa bertanya langsung. Apalagi jika yang diganti tidak hanya satu-dua orang.

4. Perampingan pegawai
Tanpa pemberitahuan alias warning dari jauh-jauh hari, tiba-tiba sejumlah besar karyawan perusahaan mengalami pemecatan alias PHK. Jika jumlah yang dipecat hampir separuh dari jumlah seluruh karyawan, ini bisa jadi indikator kuat bahwa perusahaan sedang di ambang kebangkrutan dan sedang melakukan upaya pengurangan bujet besar-besaran.

5. Menjual aset atau tutup cabang

Salah satu hal yang paling penting dalam keuangan perusahaan adalah aset. Kenapa? Karena perusahaan yang berkembang seringkali membutuhkan tambahan modal untuk ekspansi usaha. Di sinilah aset biasa digunakan sebagai jaminan dalam pengajuan pinjaman perbankan.
Nah, saat perusahaan melego aset secara besar-besaran, patut curiga jangan-jangan perusahaan tidak mampu lagi membayar utang. Kalau memang sudah begitu kondisinya, siap-siap saja kalau perusahaan tidak bisa bertahan lebih lama lagi.
Menutup cabang atau anak perusahaan juga bisa jadi salah satu pertanda kuat bahwa perusahaan sedang di ambang kebangkrutan. Sebab ini berkaitan dengan pengetatan anggaran juga.

6. Pindah kantor ke yang lebih ekonomis
Ketika kondisi keuangan perusahaan memburuk, tentu manajemen bakal melakukan apa saja demi memotong pengeluaran operasional perusahaan. Salah satu usaha yang akan dilakukan adalah dengan mengevaluasi pengeluaran operasional untuk sewa gedung.

Bisa jadi, pos yang ini juga akan dikurangi dengan mencari gedung kantor yang harga sewanya lebih ekonomis. Kalau memang ini yang terjadi di perusahaan Anda bekerja, bisa jadi memang perusahaan sudah hampir gulung tikar.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini: