Liputan6.com, Baku Semangat "Indonesia Incorporated" yang terus digaungkan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya kian mendapat respon positif. Mulai dari antar kementerian, lembaga, sampai ke pelaku bisnis non-pariwisata pun berkolaborasi melalui co-branding dengan Wonderful Indonesia.
"Kalau swasta dengan produk-produk korporasinya saja sudah berkolaborasi, maka sesama instasi pemerintah pun sudah seharusnya kompak bersatu," kata Menpar, Arief Yahya, yang mengapresiasi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Azerbaijan.
Di Azerbaijan, virus Wonderful Indonesia juga berbiak cepat. KBRI yang berada di negeri tepi Laut Kaspia ini akan menggelar promosi pariwisata dan budaya Indonesia pada 9-11 September 2017. Event itu dikemas dalam Indonesia Cultural Festival (ICF) 2017 dan digelar di Baku, Azerbaijan.
Advertisement
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Azerbaijan, Husnan Bey Fananie, mengatakan bahwa dalam rangka festival budaya tersebut, akan digelar sejumlah acara.
"Seperti fun walk, bazaar Indonesia, serta ekshibisi dan pertunjukan berbagai budaya Indonesia. Selain itu, ada pula business meeting kalangan pelaku pariwisata, pendidikan, maupun industri lain," ujar Husnan, Selasa (8/8/2017).
Untuk menggelar acara ICF 2017, KBRI Azerbaijan menugaskan Tim Daya Dyaksa Nusantara di Indonesia. Mereka inilah yang merancang dan menyiapkan rangkaian acara promosi pariwisata dan budaya Indonesia itu. Tim ini pula yang sukses melaksanakan event serupa pada 2016 lalu.
Decca Evry Nugroho, dari Daya Dyaksa Nusantara, merinci acara ICF secara detil.
"Fun walk dan bazaar akan dilangsungkan pada Sabtu, 9 September 2017. Tempatnya di bulevar sepanjang pantai Laut Kaspia, Baku. Di sepanjang pantai ini akan ada puluhan booth atau tenda yang menawarkan berbagai kekayaan dan keragaman potensi pariwisata dan budaya Indonesia," ucap Decca.
Menurutnya, selama event berlangsung akan ada promosi destinasi pariwisata Indonesia secara interaktif. Ada pengunjung yang dipilih secara acak, lalu ditanya tempat wisata yang disukainya.
"Misalnya pengunjung tersebut senang menyelam, maka akan kita tunjukkan tempat-tempat menyelam yang kita miliki. Jika senang surfing, maka kita putarkan video tempat-tempat surfing top di Indonesia," kata Decca.
Selain itu, ada pula tim Mural Exibhition yang akan unjuk karya membuat mural bertema pariwisata dan budaya Indonesia. Mural dilakukan pada sebuah space yang disediakan khusus untuk acara ini. Diharapkan dengan mural ini akan ada edukasi dan pengenalan terhadap tempat wisata maupun keragaman budaya nusantara.
Pada Minggu (10/9/2017), akan digelar Exhibition & Indonesian Culture Performance di Heydar Aliyev Sarayi Concert Hall, Baku. Lalu, pada Senin (11/9/2017) ada business meeting dari kalangan Pengusaha, instansi/PEMDA, dan kalangan Universitas, serta multicultural seminar.
"Kita tampilkan berbagai tarian tradisional dari sejumlah daerah di Indonesia. Ada tari Bali, Jaipong, dan Reog Ponorogo. Mereka tampil di panggung yang berbeda di tepian Laut Kaspia itu. Pokoknya akan kita buat warna Indonesia yang kuat di arena itu," ujar Decca.
Duta Besar Husnan Bey Fananie, menggarisbawahi bahwa Azerbaijan dan Indonesia memiliki hubungan persahabatan dan persaudaraan.
"Hubungan Indonesia dan Azerbaijan sangat baik. Presiden Azerbaijan dijadwalkan berkunjung ke Indonesia pada akhir tahun ini," ujar ucap dia.
Husnan menambahkan bahwa hubungan ekonomi antara Azerbaijan dan Indonesia berkembang dari tahun ke tahun. Indonesia dan Azerbaijan juga memiliki kesamaan dalam hal kependudukan, yaitu mayoritas penduduk Azerbaijan adalah muslim. Ini peluang besar bagi pasar pariwisata halal -- halal tourism -- yang Indonesia miliki.
(Erwan Widyarto)