Liputan6.com, Jakarta Sahid Group ikut terpikat oleh strategi jitu Menpar Arief Yahya dengan konsep Co-Branding Wonderful Indonesia. Jaringan hotel, apartemen, dan industri hospitality itu bakal bersinergi positif dengan promo Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia.
Sinergi tersebut disahkan dalam penandatangan MoU pada acara Wonderful Indonesia Co-Branding Forum (WICF) di Gedung Sapta Pesona, pada Kamis (10/8/2017).
Baca Juga
"Sahid Group memang harus jadi bagian co-branding Wonderful Indonesia (WI) dan Pesona Indonesia (PI) Karena perhotelan dan restoran adalah amenitas, penopang utama destinasi wisata. Karena itu, maju tidaknya pariwisata akan berdampak langsung pada perhotelan," kata Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuti, yang didampingi Plt Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara, Hariyanto.
Advertisement
Bagi Esthy, jaringan hotel di bawah bendera Sahid Hotel telah menyebar di seluruh pelosok Indonesia dan Sahid Group terus berkomitmen mengembangkan pariwsata nasional. Apabiila disandingkan dengan WI/PI, tentu akan membuat dua brand tersebut semakin populer, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga global.
Sahid Group pun menunjukkan apresiasi terhadap spirit dari Menteri Pariwisata Arief Yahya untuk memajukan Pariwisata Nasional dan menyambut gembira ajakan beliau.
"Kami berharap, ini akan menjadi berkah dan kebaikan di kemudian hari (untuk) pariwisata Indonesia. Namun, kita harus juga memperbaiki produk pariwisata yang ada di tanah air. Seiring dengan promosi WI yang kencang dilakukan oleh Kementerian Pariwisata," ujar Hariyadi Sukamdani, Presiden Direktur Sahid Hotels & Resorts.
Dirinya yang tampil sebagai salah satu narasumber Pesona Indonesia Co-Branding dengan tema “Sharing Resources for Branding Campaign Effectiveness”, berharap bahwa Kemenpar akan lebih kencang lagi dalam mendesain dan mencari peluang untuk menopang industri pariwisata di tanah air.
"Kolaborasi event, produk destinasi, dan services industry pariwisata harus saling connected," ucap Hariyadi.
Ia juga mengungkapkan bahwa Sahid Group saat ini sudah mengelola 23 hotel di seluruh Indonesia dan bersinggungan langsung dengan pariwisata.
"Kita terus melakukan ekspansi di seluruh destinasi wisata khususnya 10 destinasi prioritas atau yang disebut 10 Bali Baru itu." ujar Hariyadi, yang juga menjabat sebagai ketua umum APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonesia) dan ketua umum PHRI (Perhimpunan Hotel Restaurant Indonesia).
Berbagai ekspansi yang telah dilakukan, di antaranya kerja sama dengan Patuno Resort Wakatobi untuk mengembangkan industri perhotelan di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara yang masuk dalam 10 Bali Baru.
Ekspansi juga dilakukan di Bangka Belitung dengan mendirikan Sahid Bangka Condotel, kondotel pertama dan satu-satunya yang didirikan di kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka-Belitung, dengan konsep "Lifestyle in The City".
Selain itu, perusahaan yang didirikan pada 1953 oleh Sukamdani Sahid Gitosardjono tersebut juga memiliki bisnis lain di bidang media -- Bisnis Indonesia Group, tekstil, properti, serta kesehatan dan pendidikan.
Pada 2015, Sahid Group memulai pembangunan lima proyek di empat kota, yaitu Semarang, Surabaya, Timika, dan Ciracas (Jakarta Timur). Kelima proyek tersebut adalah kondotel 200 unit dan apartemen 200 unit di Semarang, 500 unit apartemen di Ciracas, Jakarta Timur, kondotel dan apartemen 550 unit di Surabaya, hotel bintang dua sejumlah 120 kamar di Surabaya, serta proyek mixed-use --proyek multifungsi-- di Timika, Papua.
Sementara itu, implementasi usai penandatanganan MoU tersebut, pihak Sahid Group akan segera mencantumkan logo Wonderful Indonesia.
"Untuk seluruh materi promosi Hotel Sahid akan dicantumkan logo WI," kata Lenny Julia, Corporation Marketing Communication Manager Sahid Hotel and Resort.
Selain itu, imbuhnya, juga akan dibuatkan landing page khusus di website Kemenpar yang langsung terhububg Ke website Sahid & resorts.
Menpar Arief Yahya langsung berterima kasih kepada Sahid Group yang akan melakukan co-branding Wonderful Indonesia.
"Kita memang harus tancap gas. Target kita tahun ini mencari 72 brand berkelas premium lagi agar visa mencapai 100 brand, dipatok 100 agar eksklusif. Terimakasih untuk Sahid Group yang mau bergabung," ujar Arief.
Inisiatif co-branding partnership yang diterapkan Menpar Arief Yahya tersebut dilakukan untuk mencapai tiga tujuan strategis. Pertama, untuk mendongkrak brand equity dari brand WI di pasar global dan brand PI di pasar domestik dalam menopang terwujudnya sektor pariwisata sebagai core economy Indonesia.
Lewat co-branding partnership, diharapkan terjadi sinergi dan leverage effect dalam mendongkrak value kedua brand. Kedua, mengembangkan penetrasi pasar dan memperluas exposure brand WI/PI dengan memanfaatkan market network yang dimiliki oleh brand atau perusahaan, baik di pasar domestik maupun global.
Melalui co-branding partnership tersebut diharapkan brand WI/PI dan brand atau perusahaan dapat saling memanfaatkan customer base masing-masing. Ketiga, dengan co-branding partnership akan terwujud sharing resources antara kedua brand yang ber-co branding.
"Co-branding akan menghasilkan penghematan biaya promosi yang substansial sampai 90 persen karena dengan ber-partner maka biaya promosi akan ditanggung secara bersama," ucap Arief.
(*)