Sukses

Cable Car Ijen Banyuwangi Ikut Dikawal Dua Menteri

Cable Car Ijen Banyuwangi Ikut Dikawal Dua Menteri

Liputan6.com, Banyuwangi Semangat Indonesia Incorporated dalam mempercepat pembangunan Cable Car Ijen Banyuwangi patut diacungi dua jempol. Tidak tanggung-tanggung, Menteri Koordinator Perekonomian RI, Darmin Nasution, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, turun langsung mengawal percepatan pembangunan cable car di Ijen Banyuwangi.

Rapat koordinasi (Rakor) jajaran terkait bersama Bupati Abdullah Azwar Anas bahkan sudah lebih dulu digelar di aula Rempeg Jogopati, kantor Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Kamis malam (10/8/2017).

Satu persatu permasalahan diurai, semua dicarikan jalan keluar. Dari sisi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Menteri Siti Nurbaya, menegaskan bahwa perizinan cable car sudah tidak ada masalah.

"Peraturan Menterinya sekarang sudah dibuat untuk memfasilitasi kerja sama-kerja sama daerah itu," ujar Siti di Banyuwangi (12/8/2017). Ia juga memastikan akan ikut mengontrol rencana tersebut.

"Jadi, mudah-mudahan bisa cepatlah ini. Saya bilang ke Direktur Jenderal (Dirjen) Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) untuk segera beresin, harus segera ditindak lanjuti. Saya ikut kontrol terus," ucap Siti.‎

Dirjen KSDAE Kementerian LHK, Wiratno, menambahkan bahwa pihaknya telah selesai evaluasi fungsi cable car di kawasan Gunung Ijen. Berdasarkan hasil evaluasi fungsi tersebut, ada tim terpadu yang akan melakukan kajian lebih lanjut. Tim terpadu itu terdiri dari unsur planologi, lembaga ilmu pengetahuan Indonesia (LIPI), dan lain-lain.

“Akan dilakukan tes tanah dan geologi untuk mengetahui apakah pembangunan cable car tersebut memungkinkan dilakukan atau kah tidak,” kata Wiratno.

Dia menambahkan, untuk menunjang realisasi pembangunan cable car, akan dilakukan perluasan kawasan wisata di area Gunung Ijen. Dengan demikian, seluruh tiang pancang cable car bisa masuk kawasan taman wisata, bukan di kawasan konservasi.

Semangat Menko Perekonomian Darmin Nasution juga sama. Dia memastikan, pemerintah pusat siap mendukung pengembangan ekonomi daerah, termasuk sinergi pengembangan pariwisata.

”Pariwisata jadi kebutuhan penting, pasarnya tidak pernah turun. Sinergi pusat dan daerah sangat penting untuk memastikan perekonomian tumbuh lebih baik,” ujar Darmin.

Dukungan dua menteri tadi membuat Menpar Arief Yahya merasa terbantu. Ia menyebut, rencana pembangunan cable car di Ijen itu sangat strategis, bisa menunjang perkembangan pariwisata di Banyuwangi.

"Terima kasih atas semangat Indonesia Incorporated buat inovasi pengembangan daerah. Ada chemistry yang kuat antara pusat dan daerah untuk bersama-sama maju," ucap Arief.

Nantinya, pembangunan pariwisata di puncak Kawah Ijen tidak hanya berupa kereta gantung saja, melainkan juga beberapa fasilitas akomodasi dan hospitality di sekitar Kawah Ijen. Mega proyek senilai Rp 400 miliar bernama ‘Ijen Blue Fire Resort’ juga akan membangun area perkemahan, dormitory, hotel bintang 2, hotel bintang 4, visitor center atau lobby, food court, area parkir, villa, rumah pohon dan fasilitas penunjang lain.

Pembangunan cable car akan dikombinasikan dengan funicular (kereta tebing dengan rel menanjak) untuk mengantarkan wisatawan sampai ke tepi danau kawah Ijen. Stasiun 1, 2 dan 3 menggunakan cable car, sedangkan stasiun 4 dan 5 menggunakan funicular. Stasiun terakhir ini berada di area bawah kawah dekat danau cairan sulfur.

Bagi wisatawan lanjut usia, fasilitas tersebut akan sangat membantu. Mereka tak perlu lagi bersusah payah meniti jalur menanjak yang melelahkan lantaran cable car itu nantinya mampu mengantar wisatawan ke kawah dalam 15 menit.

“Terima kasih atas dukungannya. Ini bisa mengakselerasi perekonomian daerah, yang tentu nantinya berujung ke peningkatan ekonomi nasional, bisa menjadi mesin penyedot baru wisatawan mancanegara. Apalagi Banyuwangi dekat dengan Bali, dan kita sudah terhubung penerbangan langsung dari Jakarta. Ini sekaligus untuk mendukung target Bapak Presiden Jokowi mendatangkan 20 juta wisman pada 2019," timpal Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.


(*)