Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, kagum akan pesona festival Prambanan Jazz di komplek Candi Prambanan, Sabtu (19/8/2017). Dia pun langsung mengaku siap mendukung penuh pariwisata.
Dengan didampingi Direktur Utama (Dirut) Bank BTN Maryono, Dirut BRI Suprajarto, Dirut BNI Achmad Baiquni, dan Dirut Telkom Alex J Sinaga, Rini terlihat enjoy dan rileks menikmati musik Jazz. Selain menyaksikan suguhan Jazz di Candi Hindu terbesar di dunia, ia juga menyambangi stan-stan yang menampilkan produk Usaha Kecil Menengah (UKM).
Baca Juga
"Kegiatan Prambanan Jazz ini cukup bagus. Harus dikembangkan dan diperluas demi mendukung wisata Nasional. Industri wisata harus terus digalakkan karena salah satu sumber penerimaan negara," ujar Rini, di lokasi festival Prambanan Jazz, Sabtu (19/8/2017) malam.
Advertisement
Ia mengaku datang ke Festival Prambanan Jazz untuk membuktikan kepopuleran event tahunan tersebut. Terlebih lagi, event ini juga didukung oleh Telkom dan BRI.
"Jadi sebagai bentuk dukungan, sekaligus saya mau lihat juga acara Indihome Prambanan Jazz ini populer atau tidak. Ternyata sangat populer," ucap Rini.
Kualitas acaranya pun, menurut dia, sangat mumpuni. Deretan pengisi acaranya datang dari musisi kelas dunia, seperti Sarah Brightman. Kebetulan, Brightman merupakan penyanyi jazz yang disukai Rini. Ia pun teringat masa mudanya saat menonton konser Queen di Amerika. Acara ini pun dianggapnya memunculkan kenangan masa lalu.
Sewaktu masih sekolah, Rini mengatakan, lagu favoritnya dari Queen adalah We Are The Champions.
"Seru waktu itu teriak-teriak sama teman-teman. Kalau sekarang aku lagi suka dengerin lagunya Ed Sheraan yang judulnya Thinking Out Loud. Di mobile phone aku ini juga banyak lagu-lagu," kata Rini.
Menteri Pariwisata Arief Yahya pun merasa senang karena rekan sejawatnya di Kabinet Kerja menikmati pertunjukan Prambanan Jazz dan memberikan dukungan penuh terhadap sektor pariwisata. Menurutnya, wisatawan pasti terpikat oleh suasana pertunjukan yang berlatar belakang Candi Prambanan di tepian sungai Opak itu.
Ketika Candi Hindu tertinggi dan terbesar dunia itu disorot lampu dari bawah, keeksotisan Candi Prambanan bisa terlihat sangat jelas.
"Keindahan Candi Prambanan itu sangat terasa di lokasi pementasan ini,” ujar Arief.
Menurutnya, Indonesia memiliki dua keuntungan menjadi tuan rumah perhelatan ini. Pertama, dampak langsungnya dapat menarik wisatawan, baik dari nusantara maupun mancanegara, untuk hadir di Borobudur, Prambanan, Ratu Boko dan sekitarnya.
Kedua, dampak tidak langsungnya yaitu memberikan nilai berita lebih bagi media untuk memberitakan musisi-musisi Jazz dunia tampil di Indonesia.
“Setelah menyaksikan Jazz di tengah suasana candi yang heritage khas Wonderful Indonesia, jangan lupa sharing foto dan video ke media sosial masing-masing. Impact-nya sangat besar, karena bintang Jazz yang tampil selalu dipantau oleh followers dan subscribers-nya,” kata Arief.
Selain itu, agenda musik tersebut mirip dengan sport tourism. Sama-sama man made, yang menurut Menpar membuat para wisatawan bisa berulang-ulang mengunjungi Indonesia.
“Media value lebih besar. Selain itu, repeat visitors bisa 60 persen datang lagi, bagi mereka yang sudah tiba di Indonesia. Dalam waktu kurang dari setahun, mereka datang lagi,” ujar Arief.
(*)