Sukses

Terikat dengan Notifikasi Smartphone? Awas Kena Kelelahan Mental

Selalu sigap melihat smartphone saat mendengar bunyi notifikasi? Waspadai kelelahan mental.

Liputan6.com, Jakarta Siapa yang tidak terikat dengan smartphone dalam kehidupannya? Tentunya teknologi tinggi ini membantu Anda mendapatkan kehidupan media sosial yang menyenangkan. Namun sadarkah Anda, dibalik hidup modern tersebut ada kelelahan mental yang bisa menghantui? Seperti yang dirilis oleh lifehack.org, Rabu (30/8/2017).

Ternyata kelelahan mental sendiri merupakan kondisi yang disebabkan oleh terlalu banyak aktivitas mental. Mulai dari terlalu banyak menggunakan sensor tubuh dan terlalu waspada dengan keadaan sekitar, sehingga tubuh dan otak cepat lelah. Pengertian ini dijabarkan dalam a magnetoencephalography study, oleh The National Center For Biotechnology Information.

Lalu apa yang menyebabkan seseorang dapat menderita kelelahan mental? Ternyata kebutuhan lebih untuk menggunakan sensor dalam tubuh, baik secara emosional atau psikologis menjadi alasan utama. Nantinya stimulus ini akan merangsang tubuh, untuk meniadakan fungsi kognitif sehingga tubuh tidak bisa dikendalikan dengan baik.

Contoh sederhananya adalah, ketika Anda ingin tidur dan mendengar suara notifikasi di smartphone, secara otomatis tubuh akan bangun dan memeriksa apa yang terjadi. Sensor akan secara otomatis memaksa tubuh yang ingin istirahat untuk bangun dan memeriksa apa yang terjadi di sekitarnya, khususnya di smartphone.

2 dari 2 halaman

Akibat Kelelahan Mental

Lalu apa yang terjadi? Tentunya kelelahan akan terjadi secara cepat karena baik fungsi sensori dan kognitif harus kerja keras. Terlalu meggunakan fungsi sensorik dalam, seperti terlalu sigap memeriksa cek notifikasi di smartphone, juga menjadi kelelahan mental.

Akhirnya tubuh dapat mengalami peningkatan atau penurunan berat badan, wajah lesu, kulit mulai tidak terawat, hingga emosi yang tidak terkendali.

Kelelahan mental ini juga bisa menjurus pada insomnia, ketakutan berlebihan, tidak mampu fokus, pelupa, hingga emosi tidak terkendali. Bahkan dalam jangka panjang, akan membuat Anda tidak mampu menempatkan mana dunia nyata dan dunia realita. Apakah Anda siap mengalami kelelahan mental seperti ini?