Sukses

Wonderful Sail 2 Indonesia Berlayar Menuju Eksotisme Pulau Riung

Wonderful Sail 2 Indonesia Menuju Eksotisme 17 Pulau Riung

Liputan6.com, Ngada Keindahan pulau-pulau di Riung, Bajawa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi incaran puluhan yachter internasional yang tergabung dalam Wonderful Sail 2 Indonesia. Sebanyak 70 kapal layar mini atau yacth sudah meluncur dari Pulau Buru dan akan tiba di Riung pada 1 September 2017.

"Mereka sudah menikmati keindahan Wakatobi, Maumere, dan Pualau Buru. Sebelum menjelajahi pulau indah lain di Indonesia, mereka akan menjelajahi pulau-pulau indah di Riung yang jumlahnya ada 17 pulau," ujar Raymond Lesmana, organizer event Wonderful Sail 2 Indonesia, Rabu (30/8/2017).

Ia menambahkan, kapal-kapal tanpa mesin tersebut berasal dari berbagai negara seperti Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Inggris, Belanda, Belgia, Italia, Spanyol, dan Perancis.

“Totalnya akan mencapai 70 kapal layar karena akan bertambah setelah dari Wakatobi dan Ende. Yacht-yacht ini membawa sedikitnya 150-an turis mencanegara yang berasal dari beberapa negara," ucap Raymond.

Selama 3 hari, seluruh peserta konvoi kapal yatch tersebut secara bertahap akan masuk ke Bajawa yang merupakan Ibukota Ngada, dan akan diterima secara resmi oleh pemerintah daerah pada 1 September 2017.

"Pemerintah Kabupaten Ngada, Flores, yang didukung Kementerian Pariwisata telah menyiapkan berbagai atraksi budaya untuk menyambut peserta konvoi kapal-kapal layar yang singgah di Riung tersebut. Dan kami akan sambut dengan gala dinner pada tanggal tersebut, bertempat di Dermaga Riung,” kata Raymond.

Wakil Bupati Ngada, Paulus Soliwoa, mengatakan bahwa kedatangan kapal yacht ini sangat mengangkat citra Ngada sebagai destinasi wisata minat khusus ke dunia internasional. Sekaligus mempromosikan wilayah Nusa Tenggar Timur ke tingkat internasional sebagai destinasi wisata yang membanggakan.

Menurutnya, puluhan yachter tersebut pasti tidak akan kecewa dengan keindahan Riung yang eksotis. Dengan potensi masing-masing pulau, kini NTT menjadi salah satu destinasi wisata populer.

"Nusa Tenggara Timur memiliki banyak surga, bukan hanya Labuan Bajo, namun ada 17 pulau yang berada di Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada," ujar Paulus.

Taman Laut 17 Pulau Riung adalah gugusan 17 pulau besar dan kecil. Pulau-pulau di dalamnya adalah Pulau Kolong, Bangko, Pata, Wawi, Batu, Meja, Wire, Laingjawa, Wingkureo, Rutong, Bampa, Telu, Sua, Mborong, Ontoloe, Sui, dan Taor.

Para yacther bisa mengelilingi kepulauan tersebut dalam waktu satu hari. Sambil mengelilingi pulau, mereka juga bisa melihat keindahan alam bawah laut dari atas perairan yang tenang.

"Namun, jika tak puas dengan hanya melihatnya dari atas, bisa snorkling dan diving di perairan ini. Saksikan sendiri keanekaragaman hayati bawah lautnya dan nikmati berenang di perairan yang jernih ini," ucap Paulus.

Pulau yang ramai dikunjungi wisatawan adalah Pulau Kelelawar dan Pulau Pasir. Di Pulau Kelelawar, mata para pelancong akan dimanjakan dengan puluhan ribu ekor kelelawar yang terbang mengelilingi pulau tersebut.

"Untuk melihat sesaat bagaimana segerombolan kelelawar terbang, biasanya pemilik perahu motor yang sekaligus pemandu, mencoba membuat kegaduhan kecil seperti dengan teriakan maupun mengeraskan suara mesin perahu motornya. Seketika langit di sekitar pulau menjadi gelap karena tertutup ribuan kelelawar," kata Paulus.

Sementara itu, Pulau Pasir memiliki garis pantai yang dipenuhi pasir halus berwarna putih dengan panjang lebih kurang 15 kilometer mengelilingi pulau tersebut.

Sejak berangkat dari Opua di New Zealand pada awal Juli, puluhan yachter tersebut masuk ke Indonesia via Papua Nugini. Dari Royal Papua Yacht Club di Port Moresby di Papua Nugini, kapal berlayar dan memasuki perairan Indonesia. Mereka telah mengeksplorasi beberapa persinggahan, seperti Debut (23-27 Juli), Banda (30 Juli-2 Agustus), Buru Selatan (5-8 Agustus), Buton Utara (11-14 Agustus), dan Wakatobi (16-19 Agustus).

Rute selanjutnya, para peserta reli akan menyisir dan singgah di Maurole Pulau Buru (27-30 Agustus) dan Riung (1-4 September), serta singgah di Labuan Bajo (4-7 September). Peserta kemudian akan berlayar menuju Lombok Utara (10-13 September) dan Lovina Bali (16-19 September). Lalu, kapal-kapal itu juga akan menambatkan jangkarnya di daratan Kalimantan, yaitu Kumai, Kotawaringin Barat (22-25 September).

Usai Kutai, berlanjut ke Belitung (27-30 September), Parai Beach (02-05 Oktober), Penuba (7-10 Oktober), dan Benan (11-14 Oktober). Petualangan reli akbar akan berakhir di Tanjung Pinang pada tanggal 16-20 oktober.

Potensi besar tersebut tentu tak dibiarkan berlalu begitu saja oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Lewat Sail 2 Indonesia ini, Kemenpar semakin percaya diri untuk menarik kunjungan 1.000 yacht pada tahun ini.

“Selain itu, juga membangun segitiga yacht dan cruise antara Sabang-Langkawi-Phuket, tiga negara dalam satu aktivitas sailing, Kemenpar juga ikut menyiapkan program reli layar kapal yacht. Pariwisata itu borderless. Semua harus saling support,” ujar Arief.

Dirinya menyadari betul bahwa peningkatan pelayanan menjadi mesin penggerak untuk menarik yachter dari seluruh dunia datang ke Indonesia. Sekarang, pelayanan untuk yachter sudah jauh lebih baik. Hanya perlu klik http://yachters-indonesia.id dan mengisi form yang tersedia, yachter sudah bisa masuk ke Indonesia.

"Mulai dari clearance in and out, custom, Immigration Stamp Passport, karantina, dan Syahbandar harus all out membantu ini bila ingin wisata yacht Indonesia berkompetisi dengan global player lain," kata Arief.


(*)